Perselisihan Dalam Akidah

Perselisihan Dalam Akidah - Kajian Medina
Perselisihan dalam akidah bisa ada dalam usul Islam [seperti tentang keimanan], usul Ahlissunnah [yang diperselisihkan antara firqoh Ahlussunnah dengan firqoh non Ahlussunnah] dan furu' atau juz'iyyah akidah [seperti perbedaan antara Asy'ariyyah dan Maturdiyyah dll.].

Dan khusus dalam furu' atau juz'iyyatul akidah ulama' melarang melakukan tabdi' [membid'ahkan sesat] atau bahkan takfir [mengkafirkan]. Perbedaan dalam masalah tersebut tidak boleh menjatuhkan vonis syirik. Karena ijtihad masih diakui dan diterima.

Ibn Taimiyyah dalam Majmu' Fatawa berkata:

الخطأ المغفور في الاجتهاد هو في نوعي المسائل الخبرية والعلمية

"Kesalahan yang terampuni dalam ijtihad ada dalam dua macam masalah khabariyyah [furu' fikih] dan ilmiyyah [furu' akidah ijtihadiyyah]"

Dengan kaidah tersebut, maka semestinya tidak boleh ada vonis bid'ah sesat, syirik, atau kafir kepada pelaku tawassul, ziarah makam, tabarruk, istighotsah [masalah fikih/furu' akidah], qunut shubuh, melafalkan niat, tahlilan, yasinan, maulid Nabi, dan lain-lain. Diskusi ilmiyyah untuk menentukan mana yang rajih dan yang marjuh dengan adu hujjah dan argumentasi boleh saja dilakukan, tetapi singkirkan vonis-vonis yang menyakitkan, karena salah dalam masalah ijtihadiyyah [baik fikih atau furu' akidah] seperti yang telah disebutkan termasuk khotho' maghfur [salah yang dimaafkan].

Andai dalam masalah seperti diatas boleh melakukan tabdi', maka tidak ada ulama' Islam yang selamat dari vonis tersebut [semakna ucapan adz-Dzahabi].

Faham?

Hidayat Nur
18 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.