Bid'ah Hasanah Ibnu Taimiyyah

Bid'ah Hasanah Ibnu Taimiyyah - Kajian Medina
BID'AH HASANAH IBNU TAIMIYYAH

Semakin ditelusuri, ternyata semakin banyak ditemukan fakta bahwa dahulu para imam dan ulama telah terbiasa melakukan bid'ah hasanah. Kali ini saya akan menunjukkan satu lagi bid'ah hasanah yang dilakukan oleh seorang ulama bernama Ibnu Taimiyyah (w. 728 H).

Diceritakan oleh murid terbaik beliau, yaitu Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H) dalam kitabnya Madarijus Salikin bahwa salah satu wirid (bacaan rutin) kesukaan Ibnu Taimiyyah adalah "Ya Hayyu, ya Qayyum. La ilaha illa anta."

Beliau berkata:

ومن تجريبات السالكين التي جربوها فألفوها صحيحة أن من أدمن يا حي يا قيوم لا إله إلا أنت أورثه ذلك حياة القلب والعقل

"Salah satu tajribat (amalan yang terbukti khasiatnya) yang dilakukan oleh para peniti jalan akhirat adalah siapa yang membiasakan membaca “ya Hayyu ya Qayyum, la ilaha illa anta” maka hati dan pikirannya akan selalu hidup."

وكان شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه شديد اللهج بها جدا، وقال لي يوما: لهذين الاسمين وهما الحي القيوم تأثير عظيم في حياة القلب، وكان يشير إلى أنهما الاسم الأعظم، وسمعته يقول: من واظب على أربعين مرة كل يوم بين سنة الفجر وصلاة الفجر "يا حي يا قيوم، لا إله إلا أنت، برحمتك أستغيث" حصلت له حياة القلب، ولم يمت قلبه.

"Dahulu guru kami, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sangat suka dengan bacaan itu. Bahkan suatu ketika beliau pernah berkata kepada saya bahwa kedua kata itu, yaitu al-Hayyu dan al-Qayyum mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan hati. Dia termasuk nama yang teragung.

Saya pernah mendengar beliau mengatakan: Barangsiapa yang rutin membaca sebanyak 40 kali setiap hari, di waktu antara shalat sunnah fajar dan shalat shubuh 'ya Hayyu ya Qayyum la ilaha illa anta, bi rahmatika astaghits', maka hatinya akan selalu hidup dan tak akan pernah mati. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Madarij as-Salikin, hal. 446)

Hal lain yang menjadi wirid (rutinitas) Ibnu Taimiyyah di waktu tertentu adalah membaca surat al-Fatihah secara berulang-ulang setelah shalat Subuh sampai waktu Dhuha.

Diceritakan oleh salah seorang murid Ibnu Taimiyyah yang lain, yaitu Sirajuddin Abu Hafsh al-Bazzar (w. 749 H) tentang kebiasaan gurunya:

وكنت مدة اقامتي بدمشق ملازمه جل النهار وكثيرا من الليل وكان يدنيني منه حتى يجلسني الى جانبه وكنت اسمع ما يتلو وما يذكر حينئذ فرأيته يقرأ الفاتحة ويكررها ويقطع ذلك الوقت كله اعني من الفجر الى ارتفاع الشمس في تكرير تلاوتها

"Dulu, selama tinggal di Damaskus saya selalu bersama beliau, kalau siang hampir seharian penuh dan kalau malam lumayan lama juga. Beliau sering menyuruh saya berada di dekatnya dan duduk di sampingnya. Saya biasa mendengar bacaan ataupun dzikir beliau. Ternyata beliau membaca Surat Al Fatihah dan mengulang-ulangnya sehingga waktu itu habis, yaitu sejak selepas Subuh sampai matahari terbit agak tinggi hanya untuk mengulang-ulang surat itu." (Sirajuddin Abu Hafsh Umar bin Ali al-Bazzar, al-A’lam al-Aliyyah fi Manaqib ibn Taimiyyah, hal. 38).

Tidak ada riwayat yang shahih bahwa dahulu Rasulullah SAW atau sahabat melakukan amalan-amalan yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyyah di atas. Namun demikian, amalan tersebut adalah baik dan tidak bertentangan dengan syariat. Kalau mau disebut bid'ah, maka menjadi bid'ah hasanah.

Wallahu a'lam.

Selengkapnya baca: https://www.rumahfiqih.com/y.php…

Baca juga:

BID'AH HASANAH IMAM BUKHARI
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10204894062107453&id=1717016757

Danang Kuncoro Wicaksono
3 Desember pukul 00.16 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.