Ikhlas

Ikhlas - Kajian Medina
Ikhlas

by. Ahmad Sarwat, Lc.MA

Ikhlas itu sudah lumrah maknanya dan semua orang juga tahu artinya. Misalnya ikhlas dalam beramal, maksudnya tidak mengharapkan keuntungan duniawi, hanya agar dapat pahala dari Allah semata. Ikhlas dalam arti ketulusan hati dalam beramal.

Tapi yang menarik dikaji, ada beberapa ayat dalam Al-Quran menyebutkan kata 'ikhlas', namun tidak mengacu kepada makna keikhlasan yang kita kenal.

Contoh mudahnya adalah Surat Al-Ikhlas atau yang kita kenal sebagai surat Qulhu. Dari empat ayatnya, tak satu pun menyebut kata ikhlas. Lalu hubungan antara nama surat dan isinya bagaimana?

Hubungannya justru sangat erat dan memang jadi inti surat. Namun makna Al-Ikhlas yang dimaksud pada surat itu tidak ada kaitannya dengan ketulusan hati dalam beramal.

Karena ikhlas yang dimaksud adalah memurnikan penyembahan kepada Allah. Maksudnya tidak tercampur dengan syirik dan . Ini urusan tauhid, bukan urusan hati yang tulus.

Dalam banyak ayat yang lain, misalnya Surat Al-Bayyinah, ketika Allah berfirman :

وما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين

Konteks ayat itu sebenarnya bukan sedang bicara keikhlasan dalam arti hati yang tulus. Maksudnya bukan menyembah Allah tanpa pamrih tanpa mengharapkan imbalan duniawi. Bukan itu maksudnya.

Maksudnya adaah menyembah Allah dengan memurnikannya dari noda syirik, yaitu tidak mencampurnya dengan menyekutukan Allah.

Catatan :

Istilah yang digunakan dalam Al-Quran kadang berbeda dengan istilah yang lazim kita gunakan saat ini. Dan masih banyak lagi contoh lainnya. Tema ini bisa masuk pembahasan Al-Wujuh wa An-Nazhair dalam gugus Ilmu Al-Quran dan Tafsir.

Ahmad Sarwat
9 Juli pukul 13.33 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.