Persekusi

Persekusi - Kajian Medina
PERSEKUSI

Misalkan saya mengadakan kajian bedah buku "Bahagia Dengan Satu Istri", apakah kira-kira juga akan kena persekusi, ya ? Semoga tidak, Wallahu a'lam. Tapi menurut saya sih, daripada memperkusi kajian-kajian Islam, apalagi temanya greget seperti ini, lebih baik beli bukunya, pahami, lalu amalkan. Silahkan yang minat langsung hub no WA penerbit yang tertera di poster. Insya Allah stock melimpah. Yang mau jadi agen juga dipersilahkan.

Masih menurut saya, kajian-kajian Islam yang menjamur saat ini tidak perlu dipersekusi. Jika ada kesalahan atau kekeliruan, sebaiknya dikritisi saja secara ilmiyyah dengan pemaparan yang santun. Yang demikian lebih elegan, mendidik, serta bisa menjadi contoh bagi masyarakat muslimin secara umum. Dengan adanya diskusi ilmiyyah, juga akan memotivasi kita semua untuk terus belajar dan mengali berbagai ilmu yang belum kita ketahui.

Persekusi terhadap kajian Islam, selain bertentangan dengan norma agama kita, juga tidak selaras dengan asas "kebinekaan" yang dianut negara kita. Jika asas kebinekaan saja bisa berlaku kepada orang yang berbeda agama, apalagi yang masih dalam lingkup sesama muslim. Kita bisa memberikan toleransi perbedaan kepada agama lain, tapi kenapa hal itu tidak bisa kita lakukan untuk sesama muslim ?

Kalau memang sebuah kajian diduga kuat menyebarkan paham-paham yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, lebih baik disampaikan kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lalu MUI bisa berkoordinasi dengan kementrian Agama untuk melakukan langkah tabayyun (crosschek) serta penelitian berdasarkan laporan yang masuk. Jika memang terbukti sesat, silahkan dilarang secara resmi melalui prosedur hukum yang berlaku di Indonesia.

Terus terang, kami pribadi tidak setuju dengan aksi persekusi terhadap kajian-kajian Islam, wa bil khusus terhadap mereka yang masih masuk lingkup Ahlus Sunnah wal Jamaah, siapapun pelakunya. Perbedaan dalam beberapa isue keagamaan yang masuk ranah khilafiyyah tidak seharusnya menjadi sebab kita melakukan tindakan yang menyalahi norma agama dan asas hidup bernegara. Kami pernah membaca sebuah nasihat dari KH. Cholil Nafis - hafidzahullah - yang intinya kurang lebih sebagaimana yang kami sampaikan.

Salam kebinekaan...

✒Abdullah Al-Jirani

(Pembina dan pengajar di Lembaga Dakwah dan Bimbingan Islam (LDBI) Darul Hikmah, Karanganyar - Indonesia)

Abdullah Al Jirani
10 Juli (6 jam ·)

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.