Tetap Adem Walau Berbeda Pendapat

Tetap Adem Walau Berbeda Pendapat - Kajian Medina
[Tetap adem walau berbeda pendapat]

Terjadinya perbedaan pendapat di antara manusia, merupakan perkara yang pasti terjadi, dikarenakan bertingkat-tingkatnya kehendak, pemahaman dan kekuatan daya tangkap mereka dalam memahami agama. Akan tetapi yang tercela itu, saat sebagian mereka melampau batas dan memusuhi atas sebagaian yang lain.

Jika perbedaan pendapat di atas suatu bentuk yang tidak membawa kepada sikap saling bermusuhan dan saling bergolong-golongan, kemudian setiap orang yang berselisih niatnya untuk mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka perbedaan seperti ini tidak membahayakan. Karena sesungguhnya hal seperti ini merupakan suatu keharusan dalam perkembangan hidup manusia.

Akan tetapi jika ushul (pokok agamanya) satu, tujuan yang dikehendaki satu, dan metode yang dijalani satu, hampir tidak akan terjadi perbedaan pendapat. Jika terjadi perbedaan, maka merupakan perbedaan yang tidak memudharatkan sebagaimana yang telah berlalu (penyebutannya) berupa perbedaan pendapat di kalangan sahabat nabi.

Karena sesungguhnya ushul (pokok) yang mereka gunakan untuk membangun pendapat di atasnya satu, yaitu kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya. Tujuannya satu, yaitu ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Metode yang dijalani satu, yaitu memperhatikan dalil-dalil Al-Qur’an dan sunnah serta mendahulukannya di atas seluruh ucapan, pendapat, qiyas (analogi), perasaan dan siasat.

•|| Imam Ibnul Qayyim dalam Ash-Shawaiqul Mursalah : (II/519), alih bahasa : Abdullah Al-Jirani.

Abdullah Al Jirani
13 Agustus 2020·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.