TIDAK PERLU PANIK
Mulai ada kepanikan di sebagian pihak terhadap fenomena kesadaran yang begitu besar dari para penuntut ilmu untuk bermadzhab dengan madzhab yang empat, wa bil khusus madzhab imam Syafi'i. Dari kepanikan tersebut, mereka menawarkan solusi lain dengan mengajak kembali kepada 'madzhab ahli hadits'(?) versi mereka berdasarkan Quran dan sunnah dengan bimbingan ustadz kibar (sepuh) mereka.
Menurut hemat kami, ini lucu dan kontradiksi. Mereka melarang dari bermadzhab dengan madzhab yang empat, namun mengajak kepada madzhab ahli hadits. Lha memangnya madzhab ahli hadits bukan madzhab ?
Kalau sama-sama bermadzhab, tentunya lebih utama bermadzhab dengan salah satu madzhab yang empat. Karena madzhab ini telah teruji selama ratusan tahun. Selain itu, madzhab ini dipunggawai oleh para ulama yang telah mencapai derajat ahli ijtihad, bahkan muassisnya telah mencapai derajat mujtahid mutlak.
Madzhab ahli hadits memang pernah ada, namun dengan berlalunya masa, sudah tidak direkomendasikan lagi oleh para ulama karena tidak mundhabith. Yang direkomendasikan hanya tersisa madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali). Jika madzhab ahli hadits yang masih ori saja sudah tidak direkomendasikan, apalagi madzhab ahli hadits versi sekarang ?
Para ulama Salafi di Saudi pun juga menganjurkan untuk bermadzab. Bahkan sebagian mereka sampai mewajibkan. Mereka menyarankan untuk bermadzhab dengan madzhab fiqh yang dianut oleh mayoritas penduduk di suatu negeri. Kalau di Indonesia, madzhab Syafi'i.
Para ulama yang dijadikan rujukan komunitas Salafi juga bermadzhab dengan salah satu madzhab yang empat, yaitu Madzhab Hanbali, bukan madzhab Ahli Hadits, seperti Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim serta para ulama di zaman ini, seperti syaikh bin Baz, Ibnu Utsaimin, Shalih Fauzan dll.
Madzhab fiqh yang empat, terkhusus madzhab Syafi'i, merupakan kumpulan pendapat para ulama mujtahidin yang dibangun di atas Quran dan sunah dengan pemahaman para salaf, bahkan saripatinya. Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan, bahwa secara umum, kebenaran tidak akan keluar daripadanya. Dan cikal bakal madzhab fiqh ini sudah dimulai sejak zaman sahabat berupa madrasah - madrasah fiqh, lalu dilanjutkan oleh generasi setelahnya sampai zaman kita sekarang ini. Dan poros madzhab fiqh dunia Islam ada di Imam Syafi'i.(lihat foto terlampir).
Maka munculnya fenomena kesadaran pentingnya bermadzhab dengan madzhab imam yang empat, seharusnya membuat kita gembira, bukan panik. Karena hal itu berarti para penuntut ilmu kembali kepada tradisi salaf shalih. Alhamdulillah Rabbil 'alamin.
_@Abdullah Al-Jirani
Abdullah Al Jirani
13 Juni 2020· Dibagikan kepada Publik
#Abdullah Al Jirani