Bagaimana Setan Menyerang Hati Manusia?

Bagaimana Setan Menyerang Hati Manusia? - Kajian Medina
BAGAIMANA SETAN MENYERANG HATI MANUSIA... ???

روي عنعمر بن عبد العزيز رحمه الله قال : سأل بعضهم ربه أن يريه موضع الشيطان من قلب ابن آدم، فرأى في النوم جسد رجل شبه البلور يرى داخله من خارجه، ورأى الشيطان في صورة ضفدع قاعد على منكبه الأيسر بين منكبه، وأذنه له خرطوم طويل دقيق أدخله من منكبه الأيسر إلى قلبه يوسوس إليه، فإذا ذكر الله تعالى خنس

Diriwayatkan dari 'Umar bin 'Abdul 'Aziiz rahimahullah, beliau berkata :

"Sebagian waliyullah meminta kepada Allah agar diperlihatkan posisi setan di dalam hati anak Adam, kemudian waliyullah tsb di dalam tidur melihat manusia kristal (tembus pandang) yang organ dalamnya bisa dilihat dari luar, lalu waliyullah tsb melihat setan dalam bentuk katak yang duduk bertengger di pundak sebelah kiri, di (tengah-tengah) antara pundaknya. Telinga katak tersebut mempunyai belalai kecil panjang yang bisa dimasukkan dari pundak kiri terus tembus sampai ke dalam hati yang bisa membuat was-was (mengajak berbuat kejelekan) manusia tsb dan ketika MANUSIA TERSEBUT BERDZIKIR (INGAT) KEPADA ALLAH TA'ALA maka katak tsb akan menarik kembali belalainya.

(Mukasyafatul Qulub)

Wallahu a'lam.....

Dodi ElHasyimi
14 September pukul 07.51 ·


baca juga beberapa tulisan tentang Jin dan Syetan dalam literatur Islam :

Karena Jin Pun Punya Agama
Memusuhi Setan, Mengawini Hantu-Hantu
Lelaki Yang Menikah Dengan Peri
Kisah Rumah Angker, Jin Ular dan Keberkahan Al-Quran
Setoran Al-Quran Jin Mukmin 1 Juz 1 Week
Bagaimana Setan Menyerang Hati Manusia?
Tamu Tak Diundang Di Butta Salewang
Qorin, Sang Jin Pendamping

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.