Surat Cinta Dari Mantan

Surat Cinta Dari Mantan
*“Surat Cinta Dari Mantan”*

Mungkin banyak yang bertanya kenapa saya menyerang GPK Kokohiyyun, alias BongLaf, alias para Pengaku Salafiy (Salafiy Maz‘ûm), itu…?

Sebenarnya jawabannya adalah sederhana saja…

Begini analoginya: apabila ada seorang Rôfidhoh yang masuk (atau kembali ke dalam) Islâm. Kemudian setelah ia keluar dari Rôfidhoh, ia lalu menjelaskan kebobrokan ajaran Rôfidhoh karena ia menyadarinya dan tak ingin orang lain terjerumus seperti dirinya, maka apakah itu salah…?

Kemudian ada orang yang bilang: "Kenapa sih kamu nyerang Rôfidhoh melulu, kenapa nggak kamu serang itu Gafatar, Husnul Huluq, dan Kaum Eden juga?"

Maka kira-kira yang salah itu si mantan Rôfidhoh yang telah bertaubat itu, ataukah si penanya yang sok inshof itu yang tak waras…?

Clear kan…? 😉

Lucunya, GPK Kokohiyyun itu menganggap saya "membenci Da‘wah Salaf" dan menjadi "pendengki asatidz Salafiy"…

Padahal sebenarnya saya bukan membenci Da‘wah Salaf, karena bagaimana saya bisa membenci Da‘wah Salaf sementara saya sendiri core-nya adalah Salafiy?

Namun saya tak mau lagi mengasosiasikan diri dengan GPK Kokohiyyun itu, karena saya pernah 6 tahun ada di dalam mereka. Saya pernah jadi admin grup BB mereka yang sangat terkenal dulu. Saya bergaul dengan asatidz mereka, bahkan sampai sekarang.

Yang saya bantah adalah fanatisme berlebihan (ta‘ashub) dan sikap hizbiyyah (sektarian) mereka itu.

Yang saya benci adalah keyakinan "ana khoyru minhu" mereka itu.

Yang saya lawan adalah pendapat bahwa hanya mereka, Salafiy, yang al-firqoh an-najiyah (golongan yang selamat) itu, sementara yang lain adalah ahlul-bid‘ah yang dholl-mudhill (sesat menyesatkan).

Yang saya bongkar adalah keseatan ‘aqidah "murji-ah ma‘al hukkâm, khowârij ma‘ad du‘ât" mereka itu.

Mungkin bahasa saya lumayan keras dan terlalu saklek, but that's me being honest. Saya tak terbiasa berbasa-basi-busuk!

Namun saya juga tak menutup pintu nasihat apabila bahasa saya terlalu outspoken, ataupun apa yang saya katakan itu salah. Please correct me if I'm wrong. 😇

Mudah-mudahan dengan tulisan dan sentilan (or bacokan? 😜) saya, mereka tersentuh hatinya oleh hidayah taufiq dari الله, karena jika mereka masih berakal sehat dan berhati lurus, maka mereka akan menganggap itu sebagai sebuah nasihat – yang apabila benar ya diterima, sedang apabila keliru ya tak usah diambil pusing.

Tak perlu menuduh orang sebagai "pendengki Da‘wah Salafiyah", apalagi sampai mendakwa orang sebagai "pembenci asatidz Salafiy", karena sampai sekarang pun saya masih berteman dengan asatidz mereka baik di FB ini maupun di DuTa, walaupun banyak yang sudah pada pamit juga… 😅

Semoga suatu saat mereka dibukakan hatinya oleh الله, walau tak mudah, karena saya juga butuh 6 tahun lebih untuk keluar… 😂

نسأل الله السلامة والعافية

Sumber : https://www.facebook.com/sahabatacad/

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.