Disebutkan dalam riwayat, datang seorang sahabat Anshor dengan wajah yang begitu sedih sambil mengatakan : yaa Rosulullah kami di dunia dapat berjumpa engkau pagi dan siang hari, ketika kami rindu padamu maka kami datang menjumpaimu, Maka sungguh kenikmatan ini merupakan kenikmatan yang luar biasa yamg kami dapatkan di dunia.
Tapi yang membuatku sedih, kelak di akhirat engkau yang Rosulullah akan Allah kumpulkan dengan para nabi lainnya, sedangkan aku? Tentu aku memiliki kedudukan yang di bawahmu?
Maka Allah berfirman
ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيي.... الخ
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rosul-Nya maka mereka kelak akan bersama orang yang Allah berikan nikmat kepadanya dari kalangan para nabi....(Sampai akhir ayat)
DikisahkN pula Suatu waktu ada Arab Badui dateng menjumpai nabi dan mengatakan hal yang sama, maka nabi bersabda
المرء مع من احب
Seseorang kelak akan dikumpulkan dengan siapa yang mereka cintai
Maka Anas yang mendengar ini berkata: tidaklah ada nikmat setelah aku memeluk islam melebihi nikmat ucapan beliau shollahu alaihi wa sallam, karena aku mencintai Nabi, Abu Bakar dan Umar meskipun amalanku tidak akan mampu menyamai mereka smua.
Demi Allah ketika kita mendengar kisah2 seperti ini bukan untuk menjadikan diri kita bangga akan sekedar pengakuan saja kita cinta beliau, tapi sejatinya ini untuk kita timbang apakah beneran kita cinta Nabi ataukah hanya di lisan saja?
لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووالده والناس أجمعين
Demi Allah salah seorang dari kalian tidaklah beriman sampai aku lebih mereka cintai dari anaknya, bapaknya dan seluruh manusia
Sekarang kita lihat diri kita, apa yang telah kita berikan untuk agama Allah? Untuk menunjukkan cinta kita pada Allah dan Rosul-Nya?
Apakah hanya pengakuan cinta? Ataukah anda paksa diri anda untuk benar2 menjadi hamba yang taat padaNya? Apakah telah anda paksa anak anda untuk menjadi pejuang2 agama Allah?
Bukan hanya sekedar anda hiasi dengan pakaian, makanan, uang jajan, mainan dll, kemudian anda bilang saya cinta Allah dan Rosul-Nya...
Lihat para ulama sampai rela hidup membujang karena begitu luar biasanya pengorbanan untuk Allah dan Rosul-Nya, lihat mereka sampai menjauhkan diri dari hal yang mubah hanya karena takut lalai dari mengingat Allah
Kita?
Coba introspeksi diri sendiri, karena yang tau diri kita ya diri mita sendiri bukan orang lain....
Semoga Allah memberikan kita cinta pada Rosulullah dengan kecintaan yang sebenarnya, dan mengumpulkan kita kelak di Jannah-Nya...
Aboud Basyarahil
27 Maret pukul 21.29 ·
#Aboud Basyarahil