Hasad di Antara Para Da'i

Hasad di Antara Para Da'i - Kajian Medina
Hasad di antara para da’i

Menurut imam As-Saffariini Al-Hambali –rahimahullah- (wafat : 1188 H), manusia yang paling berpotensi untuk saling hasad (iri dengki) di antara mereka, justru dari kalangan orang-orang yang berilmu. Pernyataan ini beliau peruntukkan untuk kondisi di zaman beliau, sekitar 250 tahun yang lalu. Lalu bagaimana jika beliau melihat kondisi para da’i di zaman ini ?

Lalu beliau mengutip ucapan Ibnu Abbas –radhiallahu ‘anhu- : “Dengarlah ilmu (pendapat) para ulama, akan tetapi janganlah kalian membenarkan sebagian pendapat mereka atas pendapat yang lain (jangan membenturkan sebagian pendapat ulama dengan pendapat ulama yang lain), demi Allah ! karena mereka akan saling menyerang lebih dahsyat dari saling menyerangnya kambing hutan di kandangnya.” Lalu beliau menyatakan, bahwa penyakit ini (hasad), telah menyebar di kalangan manusia, terutama di kalangan orang-orang yang berilmu (ulama dan para dai).

Oleh karena itu, jika terjadi saling bantah, saling kritik, saling tahdzir, saling cela, di antara para da’i, sangat mungkin (walau tidak semuanya) hal itu muncul bukan karena Allah, akan tetapi karena hasad yang ada di hati-hati mereka, walaupun luarnya dipoles seakan-akan itu dilakukan karena Allah dan agama-Nya. Terlebih jika salah satunya memiliki keunggulan dari yang satunya, seperti lebih terkenal, lebih banyak jama’ahnya, lebih disukai umat, dan yang semisalnya.

Mungkin hal ini juga yang menjadi dasar para ulama ahli hadis menyatakan, bahwa “jarhul aqran” (saling cela diantara teman sejawat/selevel) di kalangan ulama ahli hadis itu asalnya tidak diterima. Karena potensi subyektifnya lebih besar dari obyektifnya. Contohnya jarh (celaan) imam Adz-Dzuhli kepada imam Al-Bukhari. Semoga Allah menjaga kita sekalian dari penyakit yang sangat berbahaya ini. Amin...(nasihat untuk diri sendiri).

Hasad di Antara Para Da'i - Kajian Medina
✒Abdullah Al Jirani

****
Abdullah Al Jirani
19 Juli pukul 18.09 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.