Prinsip Yang Saya Pegang di Facebook

Prinsip Yang Saya Pegang di Facebook - Kajian Medina
Prinsip yang saya pegang di FB:

1. Jangan mengkritik apa yang tidak ditulis oleh seseorang, kecuali jika itu perkara yang fardhu 'ain baginya.

Jadi, tak perlu mengatakan, "Mengapa ia menulis ini, dan tidak menulis itu." Kalau anda menganggap itu lebih penting, tulislah itu, dan buatlah yang lain tertarik membacanya.

Masalah umat Islam ini banyak, dan setiap orang layak untuk mengangkat satu sisi, sedangkan yang lain mengangkat sisi yang lain.

Yang perlu dikritisi adalah "yang telah ditulis oleh seseorang, jika tulisan tersebut keliru".

2. Tidak terjebak dengan kelompok-kelompokan, terutama jika ia membuat kita sulit berpijak pada kebenaran.

Sebagian orang, kalau disebut Aswaja NU, di pikirannya langsung ahli bid'ah dan penyembah kubur, sehingga semua yang berasal dari mereka selalu dianggap kesesatan.

Atau, sebagian lagi, kalau terindikasi pengikut Ibnu Taimiyyah, langsung dituduh ilmunya menyimpang dan tak punya sanad, tak ada benarnya dan menyesatkan.

Sebagian orang, mengira hanya pendapatnya yang kokoh dan di atas Sunnah. Sehingga perkataan selain komunitasnya harus dijauhi dan penuh syubhat.

Yang paling gres, sebagian orang yang merasa dirinya toleran, paham khilafiyyah, pramukiyy, dan semisalnya, hampir selalu mencari celah dari pendapat pihak yang berseberangan dengan mereka, yang disebut kokohiyyun. Pokoknya pendapat mereka harus salah dan disalahkan, kalau bisa dikonyol-konyolkan.

Dan contoh-contoh lainnya.

KALAU selalu seperti ini, diskusi sehat, upaya mencari kebenaran, berlapang dada jika pihak lawan yang ternyata benar, dll, yang merupakan adab para ulama kita terdahulu saat berdebat ilmiah, tak akan pernah hadir. Yang ada, hanya saling mengolok dan merendahkan.

Muhammad Abduh Negara
20 Juli pukul 18.35 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.