Pada status yang lalu (https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10204894062107453&id=1717016757) saya telah menyinggung tentang amalan Imam Bukhari yang tergolong baru karena menggabungkan 3 amalan baik yang tidak pernah digabungkan oleh Rasulullah SAW atau sahabat. Meskipun tergolong baru, semua komponennya adalah baik dan berdalil sehingga menjadi perkara baru yang baik alias bid'ah hasanah.
Alhamdulillah, akhirnya ada yang sadar bahwa jika setiap perkara harus tertulis dengan detil maka akan menjadi tebal kitab rujukan kita nantinya. Oleh sebab itu, kita tidak membutuhkan dalil yang detil untuk perkara yang sudah dijelaskan oleh dalil yang umum. Contohnya, berjabatan tangan setelah shalat. Karena berjabatan tangan dan shalat adalah amalan-amalan baik sehingga jika digabungkan pun menjadi baik pula. Kita tidak perlu mencari dalilnya secara detil karena sudah tercover oleh dalil-dalil umun tentang keutamaan berjabatan tangan dan keutamaan shalat.
Inilah yang dikenal istilah KAIDAH yang mampu merangkum perkara-perkara detil ke dalam sebuah bingkai.
Contoh lain, membaca surat Yasin setiap malam Jumat. Ini juga baik, meskipun tidak ada dalil detil yang menyebutkannya secara khusus. Cukup dalil umum yang menyebutkan keutamaan membaca Al Quran.
Begitulah hakikat bid'ah hasanah yang selama ini disalahpahami oleh sebagian orang.
Wallahu a'lam.
Artikel terkait:
BID'AH HASANAH IBNU TAIMIYYAH
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10204898755104775&id=1717016757
Danang Kuncoro Wicaksono membagikan kiriman.
1 Desember pukul 21.08 ·
#Danang Kuncoro Wicaksono