Akidah Tajsim Syaikh Utsaimin
Imam al-Baihaqi menjelaskan akidah salaf bahwa Allah melihat tanpa bola mata, mendengar tanpa telinga, dst. Imam Thahawi juga menekankan hal yang sama persis. Intinya sifat Allah ditetapkan tetapi unsur tajsimnya yang berupa organ-organ, tubuh/ badan dibuang jauh-jauh. Itulah akidah Ahlussunnah wal Jama'ah.
Tapi beda lagi dengan Syaikh Utsaimin, dengan mengikuti gaya maha gurunya, Syaikh Ibnu Taymiyah, ia melarang pengikutnya menafikan telinga bagi Allah. Katanya, mungkin saja Allah punya telinga sehingga kita tak boleh menafikannya. Yang dia nafikan dari Allah hanya organ yang menurutnya terkesan membuat kekurangan, misalnya gigi. Katanya, Allah tak punya gigi sebab Allah tidak makan.
Ini sama kayak permyataan Ibnu Taymiyah bahwa Allah punya wajah, tangan, mata dll, tapi gak punya pencernaan sebab tak makan dan tak punya kelamin sebab tak menikah. Sama juga dengan Utsman bin Said Ad-Darimy yang mengatakan Allah punya lidah sebab berbicara.
Jadi intinya organ-organ dipilah mana yang kira-kira pantas bagi Allah dan mana yang tidak sesuai fungsinya masing-masing, tentu saja pantas tidaknya di sini sesuai akal-akalannya saja bukan sesuai nash sebab tak ada nash yang membahas seperti ini. Tak ada juga salafus shalih yang membahas Allah seperti ini kecuali yang semisal Muqathil bin Sulaiman dan semacamnya.
Siapakah di dunia ini yang bisa menolak bahwa membahas Allah dengan cara menjijikkan seperti ini bukan tajsim? Saya bosan menyebut sisi sesat akidah tajsim di mana. Kali ini saya cuma pengen nanya pada para pengikut mereka berdua: Sesuai nalar tajsim seperti itu, Allah punya otak apa tidak? Apa mau dibilang tidak jelas apakah Allah punya otak atau tidak?
Kalau anda mau berkata bahwa diam tak membahas ini lebih selamat, maka anda benar. Memang gaya pembahasan akidah ala para mujassim seperti di atas gak bikin selamat. Yang selamat adalah gaya pembahasan Ahlussunnah wal Jama'ah (Asy'ariyah-Maturidiyah) yang tak melibatkan khayalan tentang Allah sebab meyakini Allah bukan jisim yang artinya Allah wujud tanpa organ apa pun.
Abdul Wahab Ahmad
8 Oktober 2020·