Tentang Kalimat ‘SAKINAS-SAMA’

Tentang Kalimat SAKINAS-SAMA - Kajian Medina
Tentang Kalimat SAKINAS-SAMA

TENTANG KALIMAT:

ياساكن السماء

"SAKINAS-SAMA'"?

1. Hadits-hadits tentang Allah "sakinas-sama'" [secara zhahir lughowi Allah bertempat di langit] menurut banyak ulama' adalah dhoif, walaupun Ibn Qayyim menshahihkannya. Dan ulama' sepakat [ijma'], dalam ranah akidah tidak boleh berhujjah dengan hadits-hadits dhoif. 

2. Imam Nawawi dalam Raudhoh ath-Tholibin mengatakan bahwa ucapan Allah "sakinussama'" secara makna zhahir adalah muhal. Disebut muhal karena zhahirnya menunjukkan Allah bertempat di dalam langit. 

3. Sebagian ulama' Salafi meyakini makna ucapan di atas, bahwa langit adalah tempat bagi Allah, walaupun secara kenyataan haditsnya dhaif. 

4. Andaipun hadits di atas shohih, maka mengikuti manhaj Ahlussunnah [Asy'ariyah, Maturidiyah dan Atsariyyah] adalah ditafwidh atau dita'wil maknanya dan tidak boleh sama sekali dimaknai zhahir lughowinya. Karena zhahir lughowinya adalah "Allah bertempat di dalam langit". Dan itu muhal bagi Allah. 

5. Andai tsabit dalam al-Ibanah karangan al-Asy'ari ada perkataan di atas, maka mungkin saja beliau meyakini ke-tsabitan haditsnya. Namun secara pasti, beliau tidak memilih makna zhahir lughowi sebagaimana Salafi, karena zhahir lughowi "Allah bertempat di langit" adalah muhal. Dan al-Asy'ari menafikan tempat [dan arah] bagi Allah sebagaimana nukilan al-Baihaqi dalam al-Asma' was Sifat. 

6. Jika benar ucapan di atas tertulis dalam al-Ibanah al-Asy'ari, maka cara tepat adalah mengembalikan kepada manhaj beliau yang tafwidh, bukan memaknai zhahir lughawi. Dan al-Asy'ari bermanhaj tafwidh adalah pernyataan al-Alusi dalam Tafsir Ruhul Ma'ani dan Abu Zahrah dalam Tarikhul Madzahib. 

[Tanbih] Sebagian pengkaji mengatakan jika ucapan "Sakinas-sama'" dalam al-Ibanah adalah sisipan dari orang lain, bukan ucapan al-Asy'ari. Wallahu A'lam. 

7. Makna ucapan "Sakinassama'" jika dimaknai secara zhahir lughowi [literal], sebagaimana keyakinan Salafi, adalah "Allah bertempat di dalam langit" bukan di atas langit dan tidak pula di atas arsy. Dan yang demikian akan bertentangan dengan nash-nash khobariyah yang lain yang dimaknai Salafi "Allah di atas arasy [bukan di atas atau didalam langit]". Kecuali mereka menta'wil. Dan ta'wil menurut mereka adalah kesesatan.

Hidayat Nur
2 Juni 2020· Dibagikan kepada Publik

beberapa komentar : 

Anshari Taslim
Coba antum sebutkan salafy mana yg mengatakn dgn jelas ALLAH BERTEMPAT DI DALAM LANGIT. atau fitnah saja?

Hidayat Nur
Anshari Taslim
Oh jadi, Salafi ketika membantah Asy'ariyyah bahwa Allah tidak bertempat itu gimana, Ustadz?
Saya pernah berdebat dengan Salafi yang mengatakan Allah bertempat dengan shorih dan berhujjah dengan salah satu hadits.

Anshari Taslim
Itu artinya mereka justru membela pernyataan Abu Hasan Al Asy'ari tersebut. Tapi kan prinsip kita adalah menolak lafazh yg tidak ada dalam wahyu, apalagi terbukti bahwa lafazh saknas sama` itu tidak valid, yg anehnya kenapa Abu Hasan malah memakainya.

Anshari Taslim
Kalau ada orang salafy berkeyakinan bahwa Allah itu diliputi oleh langit atau seperti orang berkantor di langit maka dipastikan itu salafy palsu atau orang sok tahu baru belajar dah bernai debat

Hidayat Nur
Baik, clear gih bahwa Allah tidak bertempat? Kalau kalam Ibn Taimiyyah saya insha Allah faham lah. Kayak mirip kata Antum.

Anshari Taslim
Quote: "Baik, clear gih bahwa Allah tidak bertempat?"
=======================================
Ana jawab dgn jawaban Ibnu Taimiyah:
وَكَذَلِكَ قَوْلُهُ: " وَلَا فِي مَكَانٍ " .
فَقَدْ يُرَادُ بِالْمَكَانِ مَا يَحْوِي الشَّيْءَ وَيُحِيطُ بِهِ ، [وَقَدْ يُرَادُ بِهِ مَا يَسْتَقِرُّ الشَّيْءُ عَلَيْهِ بِحَيْثُ يَكُونُ مُحْتَاجًا إِلَيْهِ، وَقَدْ يُرَادُ بِهِ مَا كَانَ الشَّيْءُ فَوْقَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ مُحْتَاجًا إِلَيْهِ]، وَقَدْ يُرَادُ بِهِ مَا فَوْقَ [الْعَالَمِ] وَإِنْ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَوْجُودًا. فَإِنْ قِيلَ: هُوَ فِي مَكَانٍ بِمَعْنَى إِحَاطَةِ غَيْرِهِ بِهِ وَافْتِقَارِهِ إِلَى غَيْرِهِ.
فَاللَّهُ مُنَزَّهٌ عَنِ الْحَاجَةِ إِلَى الْغَيْرِ وَإِحَاطَةِ الْغَيْرِ بِهِ وَنَحْوِ ذَلِكَ.
وَإِنْ أُرِيدَ بِالْمَكَانِ مَا فَوْقَ الْعَالَمِ وَمَا هُوَ الرَّبُّ فَوْقَهُ؛ قِيلَ: [إِذَا لَمْ يَكُنْ] إِلَّا خَالِقٌ أَوْ مَخْلُوقٌ، وَالْخَالِقُ بَائِنٌ مِنَ الْمَخْلُوقِ ، كَانَ هُوَ الظَّاهِرُ الَّذِي لَيْسَ فَوْقَهُ شَيْءٌ.
وَإِذَا قَالَ [الْقَائِلُ] : هُوَ سُبْحَانَهُ فَوْقَ سَمَاوَاتِهِ عَلَى عَرْشِهِ بَائِنٌ مِنْ خَلْقِهُ ; فَهَذَا الْمَعْنَى حَقٌّ سَوَاءً: سَمَّيْتَ ذَلِكَ مَكَانًا أَوْ لَمْ تُسَمِّهِ.
وَإِذَا عُرِفَ الْمَقْصُودُ فَمَذْهَبُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ مَا دَلَّ عَلَيْهِ الْكِتَابُ وَالسُّنَّةُ وَاتَّفَقَ عَلَيْهِ سَلَفُ الْأُمَّةِ، وَهُوَ الْقَوْلُ د الْمُطَابِقُ لِصَحِيحِ الْمَنْقُولِ وَصَرِيحِ الْمَعْقُولِ.

Hidayat Nur
Anshari Taslim Kalau Ibn Taimiyah, dalam masalah ini, saya masih bisa menerima untuk tidak mengatakan beliau meyakini "Allah bertempat". Tapi untuk yang lain belum bisa. Hehehe

Fauzan
Kalau boleh saya mengulang (secara lebih spesifik) pertanyaan Ustadz Anshari Taslim:
"Coba antum sebutkan (Ulama) salafy mana yg mengatakn dgn jelas ALLAH BERTEMPAT DI DALAM LANGIT. atau fitnah saja?"
Ya, lebih spesifik dari kalangan ulama salafy.
Dan saya sangat menunggu jawaban ini. BarakaLlahufiik Ustadz Hidayat Nur.

Hidayat Nur
Fauzan
Apakah Allah bersih dari tempat menurut Antum? Jika tidak, tolong sampaikan hujjah yang jelas (shorih) bahwa Allah bertempat.
Jika meyakini Allah tidak bertempat, mengapa kami selalu dikritik habis-habisan ketika mentanzihkan tempat bagi Allah?

Anshari Taslim
Quote: " Sebagian pengkaji mengatakan jika ucapan "Sakinas-sama'" dalam al-Ibanah adalah sisipan dari orang lain, bukan ucapan al-Asy'ari. Wallahu A'lam."
=========================================
Bisa antum buktikan dgn studi filologi?

Hidayat Nur
Anshari Taslim
Kalau ini bukan tugas saya. Saya sudah menyampaikan jika tsabit, maka begini dan begini. Tapi ada yang bilang gak tsabit.

Anshari Taslim
Sebenarnya apa yg disampaikan oleh Abu Hasan dalam Al Ibanah itu, itulah yg diyakini salafy selama ini, Allah di langit titik. Sebagaimana yg ada dalam nash, bukan bertempat dalam artian sebagaimana tempatnya makhluk.

Hidayat Nur
Anshari Taslim Gak pakai makna zhahir, Tadz?

Hidayat Nur
Atau Salafi sama dengan Al Asy'ari yang tafwidh?

Anshari Taslim
Quote: "Gak pakai makna zhahir, Tadz?"
============================
والقرآن العزيز على ظاهره وليس لنا أن نزيله عن ظاهره إلا بحجة وإلا فهو على ظاهره
ألا ترى أن الله عز و جل لما قال : صلوا لي واعبدوني لم يجز أن يقول قائل : إنه أراد غيره ويزيل الكلام عن ظاهره فلذلك لما قال : ( إلى ربها ناظرة ) لم يجز لنا أن نزيل القرآن عن ظاهره بغير حجة
============================
قيل لهم : قد أجمعوا على بطلان قول من أثبت لله أيدي فلما أجمعوا على بطلان قول من قال ذلك وجب أن يكون الله تعالى ( 1 / 138 ) ذكر أيدي ورجع إلى إثبات يدين لأن الدليل عنده دل على صحة الإجماع وإذا كان الإجماع صحيحا وجب أن يرجع من قوله أيدي إلى يدين لأن القرآن على ظاهره ولا يزول عن ظاهره إلا بحجة فوجدنا حجة أزلنا بها ذكر الأيدي عن الظاهر إلى ظاهر آخر ووجب أن يكون الظاهر الآخر على حقيقته لا يزول عنها إلا بحجة

Anshari Taslim
Quote: "Atau Salafi sama dengan Al Asy'ari yang tafwidh?"
===============================
Iya sama, tafwidh

Hidayat Nur
Anshari Taslim
Jika ikut Asy'ari tafwidh ya clear. Hehehehe.... [Kayake khusus Antum]

Anshari Taslim
فإن قال قائل : ما أنكرتم أن يكون قوله تعالى : ( مما عملت أيدينا ) من الآية ( 71 / 36 ) وقوله تعالى : ( لما خلقت بيدي ) من الآية ( 75 / 38 ) على المجاز ؟
قيل له : حكم كلام الله تعالى أن يكون على ظاهره وحقيقته ولا يخرج الشيء عن ظاهره إلى المجاز إلا بحجة
ألا ترون أنه إذا كان ظاهر الكلام العموم فإذا ورد بلفظ العموم والمراد به الخصوص فليس هو على حقيقة الظاهر وليس يجوز أن يعدل بما ظاهره العموم عن العموم بغير حجة كذلك قوله تعالى : ( لما خلقت بيدي ) من الآية ( 75 / 38 ) ( 1 / 140 ) على ظاهره أو حقيقته من إثبات اليدين ولا يجوز أن يعدل به عن ظاهر اليدين إلى ما ادعاه خصومنا إلا بحجة
ولو جاز ذلك لجاز لمدع أن يدعي أن ما ظاهره العموم فهو على الخصوص وما ظاهره الخصوص فهو على العموم بغير حجة وإذا لم يجز هذا لمدعيه بغير برهان لم يجز لكم ما ادعيتموه أنه مجاز أن يكون مجازا بغير حجة بل واجب أن يكون قوله تعالى : ( لما خلقت بيدي ) من الآية ( 75 / 38 ) إثبات يدين لله تعالى في الحقيقة غير نعمتين إذا كانت النعمتان لا يجوز عند أهل اللسان أن يقول قائلهم : فعلت بيدي وهو يعني النعمتين ( 1 / 141 )

Hidayat Nur
Anshari Taslim
Masalah zhahir itu panjang, Tadz. Yang jelas saya sudah membaca pernyataan2 zhahir versi ulama2 Salafi. Makanya dalam status saya tulis zhahir lughowi.

Anshari Taslim
ana juga sudah membaca zahir vrsi antum dan ulama asya'irah mufawwidh, tapi nantilah itu dibahas tersendiri

Hidayat Nur
Makanya, zhahir itu beda2 ulama dalam mengartikan

Hidayat Nur
Yang jelas saya sudah baca kitab2 Salafi dan bagaimana mereka memaksudkan zhahir.

Tsabit Abil Fadhil
Anshari Taslim baru kali ini saya nemu salafi mufawwidhun 😄

Anshari Taslim
semua salafy itu mufawwidh, tapi mufawwidh kaifiyah... nah, di sini yg panjang. Tapi biar fokus jangan dulu dibahas di sini.

Dodi ElHasyimi
Anshari Taslim .... Mufawwidh apalagi ini ??? 😀

Apit Budiman
Saya baru nemu bahasan salafi/wahabi tentang tafwidh ya dari Ust. Anshari Taslim kali ini. Sangat beda dengan pendapat UYZ, UKB dan lain2 yang pernah saya mengaji sama mereka secara langsung.

Zawwaf Eoba
Apit Budiman
Salaf versi Asya'iroh:Tafwidh makna
Versi Salafy :Tafwidh Kaifiyah

Syarif Maulana Laraga
Ismail Mukhtar Bonde

Suryandi Temala Sip
Apit Budiman saya pun merasa begitu...

Apit Budiman
Suryandi Temala Sip aiwah Sidi

Ghazi Muhammad
Kaifiyah versi Imam Ibnu Kholdun dan beberapa ulama lainnya justru memasukkan makna sifat bagian dari kaifiyyah

Wildan Rizky Harahap
Afwan ustadz izin menambahkan, saya pernah dengar ceramah seperti ini dari Buya Yahya, beliau mengatakan bahwa kitab Al-Ibanah yang sekarang ada 4 versi yang berbeda yang berarti sudah ada campur tangan dari pihak lain atas kitab itu. 🙏

Ardha Topan
Wildan Rizky Harahap sebenernya manuskrip original yg ditulis oleh tulisan tangan langsung imam asyari rhm itu ada gak sih? kok bs muncul berbagai versi? kalau shahih bukhari kan dihapalkan dr masa ke masa, manuskrip tertua di istambul yg usianya 30 tahun seteelah imam bukhari wafat juga akurasi nya 99 persen lebih

Ghazi Muhammad
وعلى طريقته يعنى ابن كلاب مشى الاشعرى في كتاب الابانة
لسان الميزان للحافظ ابن حجر العسقلانى

Ahmad Halimy
Zawwaf Eoba dengan catatan, semua makna dalam kamus manusia menurut teman salafi saya mengandung kaifiyyah. Jadi tak pernah jelas makna apa yang dimaksud

Tsabit Abil Fadhil
Baru kali ini saya nemu salafi ahli tafwidh☝

Apit Budiman
Tsabit Abil Fadhil idem Sidi.

Suryandi Temala Sip
Tsabit Abil Fadhil jangan2 kesalafian nya kurang diakui, kl istilah orang kampung saya, a negro that is not black enough 😂

Tsabit Abil Fadhil
Syaikh Suryandi Temala Sip kata pak firanda tafwidh itu akidah paling sesat..😆

Suryandi Temala Sip
Tsabit Abil Fadhil kl FA itu salafi yg sangat diakui.

Tsabit Abil Fadhil
Baru kali ini saya nemu salafi ahli tafwidh☝

Apit Budiman
Tsabit Abil Fadhil idem Sidi.

Suryandi Temala Sip
Tsabit Abil Fadhil jangan2 kesalafian nya kurang diakui, kl istilah orang kampung saya, a negro that is not black enough 😂

Tsabit Abil Fadhil
Syaikh Suryandi Temala Sip kata pak firanda tafwidh itu akidah paling sesat..😆

Suryandi Temala Sip
Tsabit Abil Fadhil kl FA itu salafi yg sangat diakui.

Aris Ambo
Status ini, setidaknya menggiring opini, itu terlihat dari cara menerjemahkan kata " يا ساكن السماء "
Dengan mengartikan "bertempat di dalam langit".
Makna mudofnya diartikan " didalam".
Padahal makna mudof tdk terbatas arti kata itu.

Hidayat Nur
Aris Ambo Berarti ada ta'wil jika begitu.

Aris Ambo
Hidayat Nur
Gak pake Ta'wil, mana zohir dr kata itu di kamus2 bahasa..
Ini berbeda klo ada yg menerjemahkan Istiwa' dng mengusai ini dalam kamus tdk ditemukan..

Aris Ambo
Kata " يا ساكن السماء
Ini masih selaras dng في السماء...
Jk hadist itu dianggap shohih.

Hidayat Nur
Aris Ambo
Coba Antum maknai secara zhahir lughowi

Aris Ambo
Hidayat Nur ..
Ungkapan يا ساكن السماء...
Ini masih selaras dng ka
في السماء....
Dan ust. Bisa liat diterjemah2 Al-Qur'an, itu tdk di terjemahankan "didalam langit" tp "di langit"..

Hidayat Nur
Aris Ambo Coba Antum artikan saja sesuai kaidah bahasa Arab.

Aris Ambo
Hidayat Nur
"bertempat di langit"

Hidayat Nur
Aris Ambo Jadi Allah bertempat ya?

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.