
Mereka meminta agar Ustaz Firanda Andirja segera keluar dari Aceh karena dianggap berpaham Wahabi.
Kedatangan ratusan warga itu sempat mendapat respon dari jemaah yang sedang mengikuti pengajian Ustaz Firanda. Cek-cok mulut hingga bentrok fisik terjadi di halaman masjid.
Massa juga merangsek ke dalam masjid dan meminta Ustaz Firanda Andirja untuk segera dikeluarkan dari Aceh. Ustaz Firanda Andirja sendiri langsung diamankan kepolisian.
Di dalam masjid, massa juga terlihat memukuli seseorang yang kemudian di seret keluar.
Rencana pengajian itu sendiri memang telah menuai reaksi sejak siang tadi.
MPU Banda Aceh bahkan telah mengeluarkan sebuah surat yang berisi saran dan nasehat kepada Wali Kota Banda Aceh agar aktivitas Ustaz Firanda Andirja di Kutaraja ditolak.
Pada Kamis sore, sejumlah masyarakat Aceh juga menggelar aksi unjuk rasa menolak kedatangan Ustaz Firanda Andirja Abidin di Banda Aceh.
Baca: Puluhan Orang Gelar Aksi Tolak Kedatangan Ustaz Firanda Andirja di Banda Aceh
Aksi itu berlangsung di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) di Blang Bintang, Aceh Besar.
Salah satu yang hadir dalam aksi itu adalah Tu Bulqaini Tanjongan, Wakil Ketua MPU Banda Aceh.
Di Bandara SIM, massa sempat terlibat dialog dengan Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Riyanto, dan terekam dalam sebuah video yang beredar luas.
Dilihat BERITAKINI.CO dalam video itu, Tu Bulqaini Tanjongan mengatakan, salah satu pemicu mereka menolak kehadiran Firanda Andirja di Aceh adalah soal pemahamaannya.
Baca: Massa Hentikan Pengajian Ustaz Firanda Andirja di Banda Aceh, Kapolresta: Panitia Sudah Kita Ingatkan
“Firanda memvonis Ayahanda dan Ibunda Nabi masuk neraka, kami tidak bisa terima ini. Kalau dia vonis kami, kami bisa sabar. Tapi kalau menyangkut keluarga Rasullullah, lebih-lebih Ayahanda dan Ibunda Rasulullah mereka usik, mereka sebut kafir dan ahli neraka, ini kami lawan,” kata Tu Bulqaini.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya tidak pernah melarang siapa pun masuk ke Aceh, bahkan non muslim sekalipun.
Baca: Massa Hentikan Paksa Pengajian Ustaz Firanda Andirja di Banda Aceh
“Ini masalah, lebih baik kafir-kafir lain masuk kemari, kita tidak pernah larang bule asing masuk kemari. Jangankan orang yang berbeda pandangan dalam Islam, yang non muslim pun tidak pernah kami larang. Karena dia (Firanda) sudah keterlaluan, Aceh ini bukan lahan dia. Jangan coba main-main dengan Aceh,” katanya.
Sumber : http://beritakini.co/news/ini-alasan-aswaja-tolak-kedatangan-ustaz-firanda-ke-aceh/index.html (23:45 WIB, 13 Juni 2019)
Alasan Ketua Tastafi Banda Aceh Tolak Kajian Ustaz Firanda Andirza

“Saya telah ingatkan pemerintah dan pihak panitia, tapi tak didengar. Hingga kemudian terjadi pembubaran acara mereka oleh warga di Masjid Al-Fitrah, Keutapang (Banda Aceh),” katanya Tgk Umar kepada acehkini, Jumat (14/6).
Menurut Tgk Umar, penolakan terhadap Ustaz Firanda bukan hanya di Aceh, sebelumnya juga terjadi pada beberapa daerah lain di Indonesia. “Ustaz Firanda tokoh Wahabi nasional. Tidak mungkin kita biarkan dia (berada di Aceh),” katanya.
Dia mengakui ikut serta bersama sejumlah warga Banda Aceh dan Aceh Besar yang ingin menghentikan acara Ustaz Firanda. “Bukan menggerakkan mereka, saya ikut untuk menenangkan mereka, supaya tidak terjadi hal-hal buruk,” katanya.
Menurutnya, pihak Tastafi Aceh telah mengetahui rencana kedatangan Ustaz Firanda, yang diundang beberapa masjid di Aceh. Tgk Umar dan sejumlah lembaga keagamaan yang menentang paham Wahabi di Aceh, ikut menyampaikan agar kegiatan Ustaz Firanda tidak dilakukan di Aceh, karena warga juga menentangnya.
Kamis sore, sebelum insiden di Masjid Al-Fitrah terjadi, mereka sempat bertemu dengan pihak panitia kegiatan Ustaz Firanda dan unsur kepolisian. “Saat kami ingatkan, mereka (pihak panitia) bilang sanggup menjamin keamanan,” katanya.
Kegiatan kajian agama oleh Ustaz Firanda tetap dilaksanakan usai salat magrib di Masjid Al-Fitrah. Namun sekitar dua ratus warga kemudian mendatangi masjid tersebut untuk membubarkan kegiatan. Bentrok di dalam masjid terjadi kemudian.
"Kami juga tidak sanggup antisipasi, tapi terus mencoba menenangkan massa. Ada juga yang terluka,” katanya.
Bahkan sebelumnya kepada aparat keamanan dan panitia, Sekretaris Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Banda Aceh, Tgk Bulqaini, mengakui telah menyampaikan surat saran kepada unsur Forkopimda Banda Aceh, untuk menolak kedatangan Ustaz Firanda ke Banda Aceh.
Surat yang ditandatangani oleh Ketua MPU Banda Aceh, Tgk Damanhuri Basyir tersebut bernomor: 451/074/2019 tertanggal 13 Juni 2019. Lihat dokumen di bawah:
Usai dari Masjid Al-Fitrah, Keutapang, warga juga mengawasi Masjid Oman, Lampriet, Banda Aceh, pada Jumat subuh, tempat yang juga akan didatangi Ustaz Firanda untuk menyampaikan ceramahnya. Tapi, acara telah dibatalkan, pasca-ricuh sebelumnya.
Sumber : https://kumparan.com/acehkini/alasan-ketua-tastafi-banda-aceh-tolak-kajian-ustaz-firanda-andirza-1rH5rWNqSC7 (14 Juni 2019 15:41 WIB)
Alasan Warga Aceh Tolak Ceramah Ustaz Firanda Andirja Abidin

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto mengatakan penolakan terjadi lantaran warga Aceh menganggap aliran yang dianut Ustaz Firanda tidak sejalan dengan aliran kebanyakan warga Aceh.
Warga Aceh, menurut Trisno, kebanyakan menganut paham atau aliran ahlussunah wal jamaah atau Aswaja.
"Jadi alasan Ustaz Firanda tidak diterima karena masyarakat sini menyatakan aliran di sini kan kebanyakan Aswaja, (sedangkan aliran) yang dibawa (Ustaz Firanda dianggap) Wahabi, seperti itu. Jadi tentu akibatnya ada kemarahan warga, karena sebagian besar warga di sini Aswaja,” terang Trisno saat dikonformasi Republika.co.id, Jumat (14/7).
Namun saat ini, kata dia, kondisi sudah kembali aman dan tentram. Kericuhan memang sempat terjadi, tapi setelah panitia bersedia menghentikan pengajian yang dibawa Ustaz Firanda, masyarakat pun kemudian berangsur-angsur membubarkan diri.
“Kondisi (sekarang) aman terkendali, tidak ada masalah, (hanya) semalam saja ada sedikit kericuhan, karena pihak panitia sudah terlanjur mengundang dan masyarakat sudah ada (yang datang ikut pengajian),” kata dia.
Saat ditanyakan keberadaan Ustaz Firanda, menurut Trisno, pada saat kericuhan terjadi, anggotanya langsung mengamankan ustaz dari masjid. Kemudian pada Jumat (14/6) pagi tadi telah meninggalkan Banda Aceh.
“Tadi malam langsung diamankan, lalu kita komunikasi dengan pihak panitia dan juga masyarakat di sini supaya jangan membuat hal-hal yang mengacaukan suasana atau keributan (besar) sehingga kedua belah pihak memahami, dan panitia mengantar ustaz keluar dari Banda Aceh tadi pagi jam 07.00 (terbang) pakai Garuda,” kata Trisno.
Sumber : https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/19/06/14/pt2x3u320-alasan-warga-aceh-tolak-ceramah-ustaz-firanda-andirja-abidin (Jumat 14 Jun 2019 15:04 WIB)
Ini Alasan Warga Aceh, Menolak Kedatangan Ustaz Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc
Aceh – Pembubaran Ustaz Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc., M.A saat menyampaikan kajian dakwah Aceh menjadi sorotan banyak pihak.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh, Tgk H Tu Bulqaini menjelaskan bahwa pembubaran itu bukan berarti warga Aceh mengaggap Ustaz Firanda kafir.
“Kita tidak menganggap dia kafir, orang bulek aja yang datang ke Aceh silahkan, tidak pernah kita unjuk rasa menolak kehadiran bulek-bulek ke Aceh. Tapi kalau dia membawa virus ke Aceh, kita melawannya,” kata Tu Bulqaini, Sabtu (15/6).
Tu Bulqaini mempersilahkan Ustaz Firanda datang ke Aceh untuk berwisata atau melihat suasana daerah yang dijuluki Serambi Mekah ini, tetapi bukan untuk membawa aqidah yang bertentangan.
“Kalau Firanda datang ke Aceh melihat suasana Aceh mau melancong ke Aceh marhaban, ahlan wasahlan, selamat datang, kita tidak masalahkan,” jelas Tu Bulqaini.
Kata anggota Dewan Majelis Syura FPI Aceh ini, alasan mendasar warga Aceh menolak Ustaz Firanda karena persoalan dalam mengembangkan misinya tentang aqidah yang bertentangan dengan aqidah umat Islam di Aceh.
“Dia memvonis ayahda dan ibunda Nabi kafir dan masuk neraka. Dia memvonis bahwa aqidah asy’ ariyah sesat, makanya kita menolak kehadirannya,” kata Tu Bulqaini.
Tu Bulqaini memastikan bahwa kejadian serupa tak terjadi lagi di masa mendatang. Oleh karena itu, siapapun penceramah yang akan tampil di Aceh harus ada rekomendasi dari MPU.
“Ke depan, siapapun penceramah harus ada rekomendasi dari MPU, untuk menjaga kenyamanan umat Islam yang ada di Aceh,” katanya. (Dhil)
Sumber : https://rencongpost.com/ini-alasan-warga-aceh-menolak-kedatangan-ustaz-dr-firanda-andirja-abidin-lc/ (Sabtu, 15 Juni 2019 | 15:17in Berita Lokal Aceh, News)
#Website