Tafsir vs Kamus
Zaman awal-awal masih kuliah di LIPIA dulu, saya pernah pumya proyek pelatihan Bahasa Arab singkat dua hari.
Dengan iming-iming keren banget plus rada tipu-tipu dikit begini : "Anda ingin memahami Al-Quran sendiri? Kuasai kuncinya. Kami latih Anda menguasai kuncinya dalam 2 hari".
Keren kan? Hehe
Saat itu saya akui memang rada sotoy atau memang masih polos, tidak tahu saya telah melakukan kekeliruan besar. Orang-orang itu mau saja saya doktrin seenak udel.
Pokoknya untuk memahami Al-Quran, cukup berbekal bahasa Arab dasar.
Alih-alih merujuk ke kitab tafsir karya para ulama, malah saya ajak mereka merujuk ke kamus Arab Indonesia.
Saya ajarkan cara menerjemahkan Al-Quran, berbekal dasar-dasar gramatika bahasa Arab plus kamus.
Kebetulan pesertanya awam semua, sama sekali tidak pernah belajar tafsir. Sama persis dengan pengajarnya, juga nggak pernah belajar Ilmu Al-Quran dan Tafsir.
Maka dengan segala keluguannya, mulailah mereka saya ajarkan dasar-dasar bahasa Arab, misalnya pembagian isim, fi'il dan harf. Terus cara mencari artinya di kamus itu.
Asalkan mereka sudah mampu menemukan akar kata, ketemu fi'il madhinya, maka sudah saya anggap selesai sampai disitu.
Lucunya, para pesertanya tiba-tiba sudah bangga, karena merasa sudah paham Al-Quran. Kan sudah bisa mencari sendiri terjemahannya di kamus.
Padahal siapa yang bisa jamin bahwa para peserta tidak keliru dalam menerjemah?
Bagaimana mereka menerjemahkan ayat :
وعلى الذين يطيقونه فدية
Apakah mau diterjemahkan begini : Dan bagi yang kuat puasa, wajib bayar fidyah
Lho kok? Yang wajib bayar fidyah bukannya justru yang tidak mampu? Lha ini kuat dan mampu puasa, kok malah disuruh bayar fidyah? Apa nggak kebalik?
Disitulah saya kemudian mulai menyadari betapa kelirunya saya selama ini. Maka saya hentikan pelatihan yang rada ngibul itu.
Saya kembali ke jalan yang benar, bahwa kalau mau memahami Al-Quran, bahasa Arab memang perlu dikuasasi, tapi SANGAT KELIRU kalau hanya dengan bekal bahasa Arab saja.
Memahami Al-Quran harus lewat ilmunya, yaitu semua ilmu yang terkait dengan ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR.
Ahmad Sarwat
23 Juni 2020· Dibagikan kepada Publik
#Ahmad Sarwat