Malam ini masuk tanggal 15 Sya’ban 1441 H. Keutamaan malam ini disepakati oleh empat madzhab, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Dan syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, termasuk diantara ulama yang menetapkan hal ini. Oleh karena itu, dianjurkan bagi kaum muslimin untuk menghidupkannya dengan berbagai amalan shalih, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dzikir, doa, dan yang lainnya.
Nabi Muhammad ﷺ telah bersabda :
يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Sesungguhnya Allah memperhatikan hamba-Nya pada malam Nishfu Sya’ban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang yang hatinya ada kebencian antar sesama umat Islam)”. [HR. Ath-Thabrani dalm Mu'jam Al Kabir : 16639, dan sanadnya shahih]
Imam Asy-Syafi'i -rahimahullah- berkata :
إن دعاء يستجاب في خمس ليال في ليلة الجمعة وليلة الاضحى وليلة الفطر وأول ليلة من رجب وليلة النصف من شعبان
"Sesungguhnya do'a dikabulkan di lima malam : di malam Jum'at, di malam Idul Adha, di malam Idul Fitri, di awal malam dari bulan Rajab, dan malam Nishfu Sya'ban". [ Al Umm : 1264 ].
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitab Iqtidha Shirath Mustaqim(2/136) berkata :
ليلة النصف من شعبان، فقد روى في فضلها من الأحاديث المرفوعة والآثار ما يقتضي أنها ليلة مفضلة وأن من السلف من كان يخصها بالصلاة فيها
“Tentang Keutamaan malam Nisfu Sya’ban telah diriwayatkan beberapa hadits yang marfu’ dan atsar yang kesemuanya menunjukkan sesunggunya ia merupakan malam yang diutamakan. Dan sesungguhnya sebagian para Salaf mengkhususkannya dengan shalat di dalamnya.”
Masih dalam halaman yang sama (2/136), setelah menyampaikan keterangan di atas, beliau menyebutkan pendapat sebagian kecil ulama yang mengingkarinya, akan tetapi pendapat ini diingkari oleh beliau dengan menyatakan :
لكن الذي عليه كثير من أهل العلم، أو أكثرهم، من أصحابنا وغيرهم -على تفضيلها، وعليه يدل نص أحمد، لتعدد الأحاديث الواردة فيها، وما يصدق ذلك من الآثار السلفية، وقد روي بعض فضائلها في المسانيد والسنن
“Akan tetapi, yang merupakan pendapat mayoitas ulama dari para sahabat kami (ulama madzhab Hanbali) dan selain mereka, bahwa ia diutamakan. Dan hal ini telah ditunjukkan oleh penjelasan Imam Ahmad karena berbilangnya hadits yang telah datang dalam masalah ini dan hal ini juga dibenarkan oleh berbagai atsar dari para salaf. Sebagian keutamaannya telah diriwayatkan dalam kitab musnad dan Sunan.”
Beliau (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah) pernah ditanya tentang shalat Nisfu Sya’ban. Maka beliau menjawab :
إذَا صَلَّى الْإِنْسَانُ لَيْلَةَ النِّصْفِ وَحْدَهُ أَوْ فِي جَمَاعَةٍ خَاصَّةٍ كَمَا كَانَ يَفْعَلُ طَوَائِفُ مِنْ السَّلَفِ فَهُوَ أَحْسَنُ
“Apabila seorang insan menunaikan shalat di malam Nisfu Sya’ban sendirian atau di dalam jama’ah khusus sebagaimana dahulu sekelompok Salaf pernah melakukannya, maka hal itu merupakan perkara yang baik.” [Majmu’ Al-Fatawa : 23/131].
Semoga kita bisa menghidupkan malam ini dengan berbagai amalan shalih sesuai dengan kelonggaran waktu dan kemampuan kita masing-masing. Jangan lupa panjatkan doa di malama ini agar wabah virus Corona segera diangkat oleh Allah Ta’ala sehingga kita bisa masuk bulan Ramadhan dengan keadaan yang lebih baik sebagaimana biasanya. Amin...
_@Abdullah Al-Jirani
***
Abdullah Al Jirani
8 April pukul 20.49 ·
#Abdullah Al Jirani