Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Abi Bakar Ba Fadhal Al-Hadhrami (w.918 H) di dalam kitab Al-Muqaddimah Al-Hadharmiyyah, menjelaskan tata cara menghadap ke makmum bagi seorang imam setelah salam sebagai berikut :
ويقبل الإمام على المأمومين: يجعل يساره إلى المحراب
“Imam menghadap ke arah makmum : (maksudnya) dia menjadikan sisi kirinya tubuhnya di arah mihrab.”
Lalu hal di atas dijelaskan lebih detail oleh imam Ibnu Hajar Al-Haitami (w.974 H) dalam “Al-Minhaj Al-Qowim” hlm. (109) :
"ويقبل الإمام" ندبًا "على المأمومين" وفي الذكر والدعاء عقب الصلاة, وذلك بحيث "يجعل يساره إلى المحراب" ويمينه إليهم
“Dianjurkan Imam menghadap makmum dalam dzikir dan doa yang mengiringi shalat, dan yang demikian itu dengan cara dia (imam) menjadikan sisi kiri tubuhnya ke arah mihrab dan sisi tubuh kanannya ke arah mereka (makmum).”
Maka jika di Indonesia, penerapan penjelasan di atas dengan cara imam menghadap ke arah utara, bukan menghadap ke makmum face to face (menghadap ke timur dan membelakangi kiblat). Dan ini yang kami saksikan diamalkan oleh para masyaikh Syafi’iyyah di daerah kami dan menjadi amalan kami. Wal hamdulillah rabbi ‘alamin...
_@Abdullah Al-Jirani
#Fiqhmadzhab
#Fiqhsyafi’i
Abdullah Al Jirani
5 April pukul 11.41 ·
#Abdullah Al Jirani