Berislam Bersama Aljamaah. Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah?

Berislam Bersama Aljamaah. Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah? - Kajian Medina
Berislam bersama aljamaah (siapakah ahlussunnah wal jamaah?)

Di syam kita mengenal darul hadis asyrafiyah dan nuriyah yang sudah aktif hampir 1000 tahun. Dan terus melahirkan ulama yang menjadi rujukan utama ahli syam seperti imam as-subky, imam nawawi, imam mizzy, imam ibnu salah, imam ibnu asakir, syeh kazbiry, imam badruddin alhasany, dll. Semua buku yang diajarkan bisa dilacak. Kitab aqidah yang diajarkan menjadi kurikulum disana ya kitab asyariyah dan maturidiyah. Fiqhnya salah satu mazhab yang 4. Dan diajarkan tasawuf ala tariqah ghazali dan junaid.

Di mesir kita mengenal al-azhar yang sudah menjadi rujukan beragama orang mesir kurang lebih seribu tahun. Tidak berhenti melahirkan ulama yang menajadi rujukan orang mesir dalam berislam dari masa kemasa seperti imam suyuthi, imam mahaly, imam munawi, imam ibnu hajar, imam syarawy, imam amir, dll. Semua buku yang diajarkan bisa dilacak. Kitab aqidah yang diajarkan menjadi kurikulum disana ya kitab asyariyah dan maturidiyah. Fiqhnya salah satu mazhab yang 4. Dan diajarkan tasawuf ala tariqah ghazali dan junaid.

Di negara euro-asia ada banyak madrasah baik dari kurdistan, turkistan, khurasan, dll, madrasah tua disana begitu aktif bahkan sampai hari ini, selalu juga melahirkan para ulama yang menjadi rujukan secara turun temurun didaerah itu, seperti imam abu suud afandi, syeh aq syamsyudin, syeikhul islam mustafa sabry, qadhy al-ijy, qadhy baidhawi, saad taftazany, imam alghazaly, dll. Semua buku yang diajarkan bisa dilacak. Kitab aqidah yang diajarkan menjadi kurikulum disana ya kitab asyariyah dan maturidiyah. Fiqhnya salah satu mazhab yang 4. Dan diajarkan tasawuf ala tariqah ghazali dan junaid.

Di maghrib araby kita juga kita juga akan menemukan hal yang sama bahwa jamiab dan ribath yang menjadi rujukan utama disana selama ratusan bahkan ribuan tahun seperti qairawan, fez, zaituna, dll juga aktif melahirkan para ulama yang menjadi rujukan disana seperti imam as-sanusi, qadhy iyadh, imam ibnu arafah, dll. Semua buku yang diajarkan bisa dilacak. Kitab aqidah yang diajarkan menjadi kurikulum disana ya kitab asyariyah dan maturidiyah. Fiqhnya salah satu mazhab yang 4. Dan diajarkan tasawuf ala tariqah ghazali dan junaid.

Hal yang sama terjadi di afrika, madrasah tua disana baik dibarat seperti timbuktu atau ditimur seperti darussalam juga mengajarkan hal yang sama. Ulama yang menjadi rujukan sepertI syeh ahmad baba juga lahir dari madrasah ini dan apa uang diajarkan jelas. Semua buku yang diajarkan bisa dilacak. Kitab aqidah yang diajarkan menjadi kurikulum disana ya kitab asyariyah dan maturidiyah. Fiqhnya salah satu mazhab yang 4. Dan diajarkan tasawuf ala tariqah ghazali dan junaid.

Di anak benua juga sama, kurikulum nizamiyah yang melegenda dipakai madrasah tua disana, disana selalu melahirkan para ulama yang menjadi rujukan bagi pemeluk islam disana, seperti imam sirhindy, syah waliyullah dahlawy, dll. Semua buku yang diajarkan bisa dilacak. Kitab aqidah yang diajarkan menjadi kurikulum disana ya kitab asyariyah dan maturidiyah. Fiqhnya salah satu mazhab yang 4. Dan diajarkan tasawuf ala tariqah ghazali dan junaid.

Begitu juga dijazirah arabiyah dan yaman, dalam jangaka waktu sebelum 100 tahun lalu, yang menjadi warna utama masyarakat disana dalam berislam ya syeikh zaini dahlan, syeh bakry syatha, imam alhadad faqih muqaddam, dll. Semua buku yang diajarkan saat itu bisa dilacak. Kitab aqidah yang diajarkan menjadi kurikulum disana ya kitab asyariyah dan maturidiyah. Fiqhnya salah satu mazhab yang 4. Dan diajarkan tasawuf ala tariqah ghazali dan junaid.

Dan diwilayah kita asia tenggara tanah melayu atau tanah jawi atau negeri dibawah angin juga sama, pondok, pesantren, dayah, zawiyah,langgar, dan jamiah disana selalu menjadi rujukan dan menjadi warna utama masyarakat disana dalam berislam juga dan selalu melahirkan ulama seperti syeh abdurrauf as-sinkily, syeh muhammad arsyad albanjary, syeh daud alfathany, syeikh abdus samad alfalimbani, syeh abdul muhyi pamijahan, syeh hasyim al-asyary, dll, mereka sumua adalah rujukan utama masyarakat yang ada disana, sangat mudah dilacak apa yang diajarkan dan dijadikan kurikulum dari ajaran mereka. Semua buku yang diajarkan bisa dilacak. Kitab aqidah yang diajarkan menjadi kurikulum disana ya kitab asyariyah dan maturidiyah. Fiqhnya salah satu mazhab yang 4. Dan diajarkan tasawuf ala tariqah ghazali dan junaid.

Itulah yang mendominasi corak pemikiran dunia islam khususnya ahlussunnah wal jamaah dari masa ke masa, bahkan yang mendominasi dunia islam secara umum. Baik dimasa fitnah maupun damai, baik dimasa jaya atau kemunduruan, baik dipimpin oleh pemikiran itu atau bertentangan, tapi diakar rumput ya selalu warna ahlussunnah wal jamaah dominan dan dominasi. Merekalah sawad al-adham. Selebihnya hanya yang berada di hasyiah atau disebut hasywiyah atau hasyawiyah.

Mengatakan asyariyah dan maturidiyah bukan ahlussunnah wal jamaah itu adalah syadz dan keluar dari jamaah. Apalagi menyesatkannya, itu sama saja mengatakan bahwa 90 persen dari orang muslim sesat. Dan lebih konyol lagi mengatakan bahwa mereka bukan ahlussunnah wal jamaah, dengan begitu berarti mengatakan bahwa mayoritas masyarakat islam bukan ahlussunnah wal jamaah, berarti nenek kamu dan kakek aku bukan ahlussunnah wal jamaah, atau yang memasukkan islam ke negeri ini dan negeri islam lainnya bukan kalangan ahlussunnah wal jamaah. Para pemimpin adil seperti Salahudin al-ayyuby, muhamad alfatih, dll bukan ahlussunnah wal jamaah. Begitu juga para imam yang ada diwilayah itu.

Lalu kenapa pemahaman inI kabur disebagian masyarakat? Sebab utama jahil dengan agamanya. Jawaban penting lainnya media dan dana minyak tak terbatas yang mencoba menguasai opini publik. Dunia ahlussunnah mengalami fakta konyol ini sejak kita mulai buta sejarah. Jika mau belajar, sejarah bercerita siapakah aljamaah dalam islam itu tidak bisa diingkari. Sehingga huwiyah atau identitas kita sebagai ahlussunnah wal jamaah jadi sangat jelas. Mengatakan hal selain itu adalah syadz dan keluar dari aljamaah.

Tak boleh ada lagi kata konyol maturidiyah dan asyariyah bukan ahlussunnah wal jamaah dalam memulai diskusi. Itu bahkan tidak pantas didiskusikan kecuali jika seorang berani mengatkan bahwa 90 persen dari muslim diseluruh dunia, baik ulama atau umat, baik sultan atau rakyat dalam 1000 tahun terakhir bukan ahlussunnah wal jamaah maka baru diskusi yang benar tentang siapa ahlussunnah wal jamaah bisa dimulai, jika tidak berani mengatakan itu maka mempertanyakan ke ahlussunnah asyariyah dan maturidiyah adalah sesuatu yang gak pantas di diskusikan, karena itu suatu hal yang konyol.

Fauzan Inzaghi
4 Februari pukul 06.04 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.