Mushaf Libya Qolun

Mushaf Libya Qolun - Kajian Medina
Mushaf Libya Qolun

By. Ahmad Sarwat, Lc.MA

Perbedaan qiroat mempengaruhi penulisan mushaf Al-Quran. Salah satu contohnya adalah halaman pertama mushaf orang-orang Libya ini.

Secara ilmu qiroat, mereka mengacu kepada riwayat Qolun. Sedangkan kita Indonesia mengacu kepada riwayat Hafsh.

Sedangkan secara fiqih, mereka yang tinggal di Libya bermazhab Maliki. Mereka meyakini bahwa bismillahirrahmanirrahim bukan ayat pertama dalam Al-Fatihah. Ayat pertama langsung alhamdulillahi rabbil alamin.

Keberadaan bismillah dalam Al-Fatihah sama dengan bismillah pada semua surat, yaitu semacam pembatas jeda antara satu surat dengan yang lain.

Tapi dalam pandangan mereka surat Al-Fatihah tetap terdiri dari 7 ayat. Karena ayat terakhir yang di mushaf kita sampai dua baris panjangnya itu mereka potong jadi dua.

صراط الذين أنعمت عليهم (٦)
غير المغضوب عليهم ولا الضآلين (٧)

Sedangkan di mushaf kita yang berbasis pada Hafsh, ayat pertama bismillah dan ayat ketujuh adalah gabungan semuanya:

صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضآلين(٧)

Sekedar tambahan, mereka membaca Maliki secara pendek (ملك). Sedangkan kita sejak kecil memanjangkan huruf mim. Kalau ditulis secara imla'i menjadi (مالك).

Lalu apakah perbedaan panjang pendek huruf mim ini mengubah arti? Ya, tentu saja beda. Antara raja (ملك) dan pemilik (مالك).

Namun keduanya riwayat ulyang mutawatir, bersumber dari Rasulullah SAW, dari Jibril dan dari Allah SWT.

Yang belum paham semoga bisa semakin memahami kedudukannya dan jangan main tuduh bahwa ada pemalsuan Al-Quran. Ini bukan pemalsuan, tapi ini adalah bagian dari luasnya khazamah keilmuan.

Ahmad Sarwat
30 November pukul 04.04 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.