Dalil-Dalil Kelahiran Nabi Muhammad Disertai Cahaya Berdasarkan Literatur Sirah Nabawiyyah

Dalil-Dalil Kelahiran Nabi Muhammad Disertai Cahaya Berdasarkan Literatur Sirah Nabawiyyah - Kajian Medina
DALIL-DALIL KELAHIRAN NABI MUHAMMAD DISERTAI CAHAYA BERDASARKAN LITERATUR SIRAH NABAWIYYAH

Oleh: KH. DR. MIFTAH EL-BANJARY, MA

Jika hanya alasan Nur Nabi Muhammad tidak ada yang memancar bersinar pada malam kelahirannya, hanya dikhawatirkan diketahui oleh orang-orang Yahudi dan akan dibunuh, menurut pendapat Gus Muwafiq dan pendukungnya. Itu Bohong!!

Kalian mendustakan Rasulullah!

Silahkan merujuk ke Kitab "نور الأبصار في مناقب النبي المختار" [Nurul Abshar fi Manaqib An-Nabiyyil Mukhtar] karya Syekh Mu'min as-Syablanji Ulama Sunni Abad ke-13 H pada halaman 27:

Di sana diriwayatkan ada seorang Yahudi di kota Makkah yang menanyakan tentang peristiwa kelahiran Nabi Muhammad dari indikasi cahaya terang benderang yang ia lihat di malam itu.

Pada pagi harinya, dia menanyakan pada penduduk kota Makkah dengan mengajukan pertanyaan:

هل ولد فيكم الليلة مولود

"Apakah tadi malam ada diantara keluarga kalian yang melahirkan?"

Beruntung, orang-orang yang dia temui belum mendengar berita kelahiran Nabi Muhammad di malam kemarin. Mereka menjawab, "Belum atau tidak mengetahuinya!"

Di sanalah Allah menjaga kekasih-Nya Muhammad dari niat jahat orang-orang Yahudi yang ingin membunuh bayi yang diharapkan akan menjadi nabi akhir zaman yang bukan dari kalangan Bani Israel.

Jadi, kembali pada ucapan Gus Muwafiq, bahwa peristiwa itu tidak ada, entah merupakan ketidaktahuan atau memang sengaja menutupi fakta sejarah dan kebenaran sesungguhnya. Wallahu 'alam.

Yang jelas ada banyak referensi lainnya yang menguatkan bahwa kelahiran Nabi Muhammad jelas terang benderang disinari oleh cahaya Nur yang tak bisa dinafikan, hingga ada dilihat oleh seorang Yahudi di kota Makkah.

Darimana si Yahudi mengetahui pertanda kelahiran seseorang yang dinantikan dan ditunggu-tunggu dalam kitab Taurat mereka, selain pertanda kelahiran itu, seperti pancaran cahaya yang pertanda itu dikenal baik oleh kalangan pemuka agama Yahudi?

Dalil lain yang menguatkan bisa dibaca pada kitab "عيون الأثر" ['Uyunul Atsar] karya Al-Hafidz Muhammad al-Ya'mari halaman 81 dari pengakuan Fathimah binti Abdillah yang menyaksikan cahaya terang benderang itu pada malam itu dengan ucapannya:

فما شيئ أنظر إليه من البيت إلا نور

"Aku tidak melihat dari rumahku, melainkan cahaya yang terang benderang."

Belum lagi, jika mau dikaitkan pada pernyataan Ibunda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibn Sa'id yang melihat langsung cahaya itu memancar saat bayi Muhammad keluar dari rahim-nya.

لما ولدته خرج من فرجي نور أضاءت له قصور الشام

"Manakala aku melahirkannya (Muhammad) aku lihat Nur memancar dari tempat bersalin-ku yang semuanya tampak terang benderang, hingga tampak terlihat istana-istana Romawi."

Baca juga kitab "الخصائص الكبرى" karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi halaman 83 pun meriwayatkan hal yang sama dari ucapan Sayyidah Aminah, ibunda Nabi Muhammad yang menyatakan kebenaran adanya cahaya terang benderang itu dengan ungkapan :

ورأيت نوا ساطعا من رأسه حتى بلغ السماء

"Aku menyaksikan cahaya memancar dari kepala bayiku Muhammad hingga menembus langit."

Sama halnya riwayat Umm Shafa, ibunda dari Abdurrahman bin Auf, wanita yang ikut membidani kelahiran Nabi Muhammad menyatakan hal yang sama. Riwayatnya dikutip dan dibenarkan oleh Imam Athabari.

Pada bagian tersebut di atas Ahmad Fauzan Rofiq, pendukung Gus Muwafiq yang tulisannya beredar viral mengatakan tidak ada satu kitab klasik pun bahwa cahaya itu tembus hingga ke langit. Padahal, jelas ada fakta dan realitanya di kitab tersebut di atas.

Jadi dalil mana lagi yang ingin kalian dustakan untuk menutupi kebenaran Irhashat, tanda-tanda kenabian Nabi Agung Muhammad shalallahu alaihiwassalam.

Apakah ucapan orang-orang seperti ini tidak menyakiti Rasulullah? Jangan sampai hanya disebabkan fanatik buta, kalian ikut menyakiti Rasulullah. Lantas, siapa kelak yang akan memberikan syafaat jika Rasulullah saja kau nafikan kebenarannya, kalian dustakan riwayat kemuliannya?!!

Wallahu 'alam..

DR-Miftahur Elbanjari MA
4 Desember 2019 (21 jam ·)

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.