Al-Hafizh Ibn Hibban, salah satu ulama besar hadits dari Ahlussunnah, pernah mengalami kejadian yang sangat tidak mengenakkan. Beliau diusir oleh ulama mujassimah yang bernama Yahya bin Ammar.
Ceritanya, Ibn Hibban datang ke Sijistan [salah satu wilayah sejarah di perbatasan timur Iran] dan berdiskusi dengan tokoh mujassim di sana, yaitu Yahya bin Ammar. Dalam diskusinya, Ibn Hibban mengingkari akidah "had" bagi Allah. [Sekedar info, aliran sesat yang menetapkan had [batas bagi dzat Allah] adalah Karramiyyah yang kemudian diikuti Ibn Taimiyyah].
Yahya bin Ammar pun marah dan lalu mengusir pulang Ibn Hibban.
Yahya bin Ammar yang ditanya mujassim lain, yaitu Abu Ismail Abdullah bin Muhammad al-Harawi [Mujassimah sering menyebut dia sebagai "syaikhul Islam"] tentang kejadian pengusiran, menjawab:
كان له علم كثير ولم يكن له كبير دين قدم علينا فأنكر الحد لله فأخرجناه من سجستان
"Ibn Hibban memiliki ilmu banyak, tetapi ia tidak memiliki agama yang besar. Dia datang kepada kami tetapi mengingkari "had" bagi Allah, maka kami mengusirnya dari Sijistan".
Ibn Hajar al-Asqallani memberikan komentar:
والحق ان الحق مع ابن حبان
"Yang benar, kebenaran bersama Ibn Hibban".
Referensi: Thabaqat Syafi'iyyah [Taj Subki] Mizan [Dzahabi] dan Lisan Mizan [Ibn Hajar].
Hidayat Nur
23 November pukul 09.22 ·
#Hidayat Nur