Zina Kok Disamakan Dengan Musik, Situ Sehat?

Zina Kok Disamakan Dengan Musik, Situ Sehat? - Kajian Medina
Zina Kok Disamakan Dengan Musik ?! Situ Sehat ?!

Sungguh prihatin dan miris melihat sebagian orang Islam yang berbicara agama tanpa dasar ilmu. Seperti meyakini bahwa musik itu hukumnya haram secara mutlak seperti haramnya zina. Ini musibah besar dan kejahilan yang kelewat batas !

Zina itu hukumnya haram selamanya dan tidak ada perbedaan pendapat dalam hal ini semenjak dahulu sampai sekarang, karena dalil-dalilnya qath’i, pasti, jelas dan gamblang.

Hanya sekarang ini muncul beberapa orang yang berusaha merusak Islam dan peradaban dengan mengatakan bahwa zina itu halal. Mereka bukan ulama, akan tetapi orang yang sedang sakit jiwa dan hatinya.

Adapun musik, maka dari dulu sampai sekarang masih dipertentangkan hukumnya, karena dalil-dalilnya masih diperselisihkan dan bermasalah.

Jadi, hukum haramnya zina itu berbeda dengan hukum haramnya musik bagi yang berkeyakinan musik itu haram.

Sikap Adil Tentang Musik

1. Imam Syaukani meyakini musik positif itu halal dan menulis buku tentang hal itu karena risau terhadap sikap keras sekali dalam masalah musik.
2. Judul bukunya; “Ibthal Da’wal Ijma’ ‘Ala Muthlaqis Sama’. “
3. Kami tidak menganjurkan untuk mendengarkan musik, tapi kami risau dan prihatin seperti Imam Syaukani.
4. Hadits tentang alat musik itu bermasalah, bukan hadits yang diterima oleh semua ahli hadits.
5. Salaf keras kepada alat musik karena pada saat itu selalu identik dengan kemungkaran.
6. Ada yang mengatakan, Andalusia jatuh karena musik. Ini aneh ! Bukan musik dan nyanyiannya, akan tetapi kemaksiatannya dan meninggalkan agama serta hidup mewah foya foya melampaui batas, malas dan rusak, itulah penyebab jatuhnya Andalusia.
7. Lucu, kalau sebuah negara atau peradaban runtuh hanya karena nanyian dan musik.
8. Alat musik itu adalah alat, tergantung dipakai untuk apa ?
9. Berarti musik itu ada dua macam; Positif (maksudnya yang berdampak positif tanpa melanggar aturan agama) dan Negatif (maksudnya yang berdampak negatif dan melanggar aturan agama).
10. Mujahidin HAMAS nyanyian jihadnya selalu pakai musik.
11. Lebih baik kita akui saja bahwa ada perbedaan pendapat tentang hukum musik positif, daripada kita klaim haram tanpa ada perbedaan pendapat. Apalagi disertai vonis sesat bahkan keluar dari sunnah.
12. Perbedaan itu indah selama masih dalam koridor Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
13. Sulit untuk meraih Qolbun Salim dan Akhlakul Karimah jika kita mudah menjatuhkan Vonis Sesat dalam setiap perbedaan.
14. Sikap keras dalam masalah seperti ini berdampak buruk kepada akhlak dan sikap para murid dan ummat.
15. Tukang vonis sesat dan syubhat harus siap bangkrut hari kiamat.
16. Setiap ulama memberikan fatwa sesuai strategi fatwa di negara masing-masing, dengan memperhatikan situasi dan kondisi.
17. Alat musik adalah alat seperti pisau dan alat-alat lainnya yang tidak bersalah; tergantung dipakai untuk apa ?

Biasanya ada yang berkomentar, lho buku itu atau tulisan itu kan sudah dibantah oleh fulan dan fulan, dst.

Perlu diketahui bahwa ilmu saling bantah membantah atau ilmu rudud adalah ilmu yang biasa, namun bukan berarti yang berhasil membantah itu kemudian menang dan yang dibantah itu kalah, bukan seperti itu.

Tapi, ilmu saling bantah membantah atau ilmu rudud itu menunjukkan bahwa ilmu itu luas ibarat lautan tak bertepi sehingga kita harus selalu menambah wawasan dan mencari ilmu terus agar tidak sempit pemahaman kita.

Empat Langkah Menuju Beragama Yang Ekstrem

Tahap pertama adalah pemahaman dan pemikiran yang sempit serta tidak lapang dada menyikapi perbedaan pendapat.

Tahap kedua, karena pemahaman dan wawasan yang sempit itu timbullah kekerasan dalam cara berfikir dengan selalu memvonis dan meyakini yang berbeda sebagai salah dan sesat bahkan ahli neraka.

Tahap ketiga, karena telah memvonis sesat yang berbeda maka terjadi kekerasan dalam kata-kata seperti bully dan pembunuhan karakter.

Tahap keempat, setelah kekerasan dalam kata-kata, tahap berikutnya adalah kekerasan fisik.

Selamatkan diri Anda dan keluarga Anda dari faham-faham ekstrem dan intoleran seperti di atas.

Solusi dari masalah ini adalah sebagai berikut;

1. Hendaklah para guru mengakui adanya perbedaan pendapat dan menjelaskan kepada muridnya jika dalam satu masalah terdapat perbedaan pendapat.
2. Hendaklah para guru menghargai yang berbeda tanpa caci maki apalagi vonis sesat.
3. Hendaklah para guru meyakinkan murid-muridnya bahwa perbedaan pendapat ini bukan masalah prinsip, tapi furu’iyyah.
4. Hendaklah para guru membuka wawasan murid dan umat agar luas dan tidak sempit sehingga lapang dada menyikapi perbedaan.
5. Kita kedepankan husnudzdan atau prasangka baik kepada ulama yang berbeda, mungkin situasi dan kondisi yang menjadikannya bersikap seperti itu.

Lima poin diatas wajib dimasukkan dalam kurikulum di sekolah, pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya serta di jadikan acuan di majelis-majelis taklim baik di masjid, di rumah, atau di manapun.

Mari kita selamatkan generasi muda demi menyongsong masa depan yang lebih baik, berkarakter, akhlakul karimah, budi pekerti mulia, menuju Indonesia yang berkeadilan dan lebih beradab.

Masalahnya mudah dan sederhana, tidak sesulit dan serumit yang kita opinikan.

Yang berpendapat musik haram dengan semua argumentasinya, monggo. Ratusan buku telah ditulis untuk menguatkan pendapat ini.

Yang berpendapat musik halal dengan semua argumentasinya, monggo. Ratusan buku juga telah ditulis untuk menguatkan pendapat ini.

Kita berhusnudzdan kepada ulama yang berbeda pendapat dalam masalah furu’iyyah (cabang-cabang agama), mungkin situasi dan kondisi yang menjadikannya bersikap seperti itu.

Semoga bermanfaat.

Malang, 03 Muharram 1441 / 03 September 2019

Akhukum Fillah
Al-Faqir @AbdullahHadrami

Dakwah Ustadz Abdullah Sholeh Hadrami
18 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.