Syubhat yang besarnya justru bukan pada masalah pembolehannya terhadap perzinaan. Karena orang awam sekalipun sudah paham bahwa zina adalah haram dan mayoritas mereka pastinya akan sangat merasa janggal apabila ada yang mengatakan bahwa zina itu diperbolehkan dalam keadaan tertentu.
Melainkan pada hukum membolehkan perzinaan itu sendiri. Karena kenyataannya banyak yang belum paham bahwa membolehkan perzinaan atau sesuatu yang sudah disepakati keharamannya, termasuk penggugur keimanan yang mengakibatkan pelakunya murtadd.
Maka, perlu ditegaskan kembali bahwa para ulama sepakat, siapa saja yang menghalalkan, membolehkan, atau melegalkan apa-apa yang disepakati keharamannya seperti pembunuhan, perzinaan, riba, minuman keras, dan lain sebagainya, termasuk salah satu penyebab gugurnya keimanan seseorang. Termasuk salah satu sebab murtadd-nya seseorang. Walaupun ia tidak pernah membunuh, tidak pernah berzina, dan tidak pernah meminum minuman keras.
Hukum yang sama berlaku bagi orang yang mengharamkan apa-apa yang telah jelas dan disepakati kehalalannya, seperti jual-beli, menikah, poligami, dan lain sebagainya.
Berkata penulis kitab Sullamut Taufiq:
أو [مَنْ] حَلَّلَ مُحَرَّمًا بِالإجْماعِ مَعْلُومًا مِنَ الدِّينِ بِالضَّرُورَةِ مِمّا لا يَخْفَى عليه، كالزِّنا واللِّواطِ والقَتْلِ والسَّرِقَةِ والغَصْبِ [أي أَخْذِ أَمْوالِ النّاسِ بِغَيْرِ حَقٍّ قَهْرًا]؛ أو [مَنْ] حَرَّمَ حَلالًا كذٰلك [أي مِمّا هو مَعْلُومٌ مِنَ الدِّينِ بِالضَّرُورَةِ مِمّا لا يَخْفَى عليه]، كالبَيْعِ والنِّكاحِ؛ أو [مَنْ] نَفَى وُجُوبَ مُجْمَعٍ عليه كذٰلك [أي مِمّا هو مَعْلُومٌ مِنَ الدِّينِ بِالضَّرُورَةِ مِمّا لا يَخْفَى عليه]، كَالصَّلَواتِ الخَمْسِ، أو سَجْدَةٍ منها، والزَّكاةِ، والصَّوْمِ، والحَجِّ، والوُضُوءِ؛ أو [مَنْ] أوْجَبَ ما لم يَجِبْ إجْماعًا كذٰلك [أي مِمّا هو مَعْلُومٌ مِنَ الدِّينِ بِالضَّرُورَةِ مِمّا لا يَخْفَى عليه]؛ أو [مَنْ] نَفَى مَشْرُوعِيَّةَ مُجْمَعٍ عليه كذٰلك [أي مِمّا هو مَعْلُومٌ مِنَ الدِّينِ بِالضَّرُورَةِ مِمّا لا يَخْفَى عليه]، كَالرَّواتِبِ؛
(Termasuk sebab-sebab murtadd di antaranya adalah):
- Menghalalkan perkara haram yg di sepakati Ulama dan sudah diketahui secara umum dalam agama ini. Seperti : zina, liwath (homosex), pembantaian, pencurian, perampokan.
- Mengharamkan yang halal seperti jual beli dan nikah.
- Meniadakan kewajiban yang telah disepakati ulama, seperti shalat lima waktu, atau meniadakan kewajiban salah satu sujud dalam shalat,
- Menafikan kewajiban Zakat, Puasa, Haji, Wudhu.
- Mewajibkan apa-apa yang tidak wajib secara ijma'.
- Menafikan ibadah yang jelas-jelas disyariatkan agama,' seperti shalat sunah rawatib.
Wallaahu a'lam.
- Laili Alfadhli -
Laili Alfadhli
3 September pukul 00.15 ·
#Laili Alfadhli