Talak Tiga Dalam Satu Majelis

Talak Tiga Dalam Satu Majelis - Kajian Medina
Talak tiga dalam satu majelis

Jika seorang suami mentalak tiga istrinya dengan sekali ucap dalam satu majelis, misal : “Kamu saya cerai, kamu saya cerai, kamu saya cerai” (diulang tiga kali), atau “kamu saya talak tiga (cerai tiga)”, maka jatuh talak tiga, bukan satu, menurut kesepakatan empat madzhab sekaligus, yaitu Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah.

Konsekwensinya, suami sudah tidak bisa rujuk (kembali) atau menikahi istrinya kembali, sampai istrinya tersebut dinikahi oleh laki-laki lain, lalu diceraikan oleh suami kedua tersebut setelah terjadi hubungan jimak di dalam pernikahan tersebut minimal sekali tanpa ada rekayasa di dalamnya.

Disebutkan dalam kitab “Al-Fiqhu ‘ala Al-Madzahib Al-Arba’ah” (4/303):

فإذا طلق الرجل زوجته ثلاثاً دفعة واحدة، بأن قال لها: أنت طالق ثلاثاً لزمه ما نطق به من العدد في المذاهب الأربعة

“Maka apabila seorang suami mentalak tiga istrinya sekali ucap, seperti dia mengucapkan kepadanya : “Kamu saya talak tiga !”, maka menurut empat madzhab (Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah), apa yang dia ucapkan dari bilangan tersebut telah tetap baginya (artinya jatuh talak tiga, bukan satu).” - selesai penukilan -

Maka, hendaknya seorang suami berhati-hati dalam mengucapkan kalimat talak kepada istrinya. Karena biasanya, akan berakhir dengan penyesalan. Jika masih talak satu atau dua, masih bisa rujuk di masa iddah atau menikah kembali setelah keluar dari masa iddah. Tapi kalau talak tiga, maka sangat sulit untuk kembali lagi. Wallahu a’lam.

✒Abdullah Al-Jirani

#fiqhmadzhab
#fiqhsyafi’i
#kesepakatanempatmadzhab

Abdullah Al Jirani
16 September pukul 07.01 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.