Majelis Hati-Hati Yang Tertaut

Majelis Hati-Hati Yang Tertaut - Kajian Medina
Majelis Hati-hati Yang Tertaut

Tak henti-henti airmata menetes di malam itu. Tiap untai kata dari beliau menjadi air yang menumbuhkan jiwa. Saya duduk, tapi pikiran saya diajak beliau berkelana

Beliau mulai dengan menerangkan shirath, bagaimana kisah kelak semua manusia akan melewatinya, tapi ummat Nabi Muhammad istimewa, mereka didahulukan

Beliau melanjutkan tentang pintu neraka, lalu pintu surga. Bagaimana kehinaan pada mereka yang menyombongkan diri, dan bagaimana selamatnya mereka yang beramal

Tak layak saya mengulang apa yang beliau sampaikan, sebab pasti akan merusak aslinya. Yang saya perlu sampaikan hanya beruntungnya kita menjadi ummat Nabi Muhammad

Beliau bukan berbicara pada manusia, tapi hati manusia itulah yang diajak bicara. Semua yang hadir terhanyut dalam lautan hikmah, ilustrasi akhirat yang mendalam

Beliau sampaikan, ada pandangan-pandangan kita di dunia, yang kelak akan menjadikan kita susah nestapa di shirath itu, ada pula yang membuat kita cepat melaluinya

Pandangan kepada kaum Muslimin misalnya, pada yang salih dengan pandangan kasih sayang, pada para pemaksiat dengan pandangan iba dan kasihan

Pandangan kepada para wali dan mereka yang dicintai Allah dan Rasul-Nya misalnya, dengan pandangan cinta dan hormat, berharap mereka memandang balik pada kita

Sebagaimana Allah selalu ciptakan semua berlapis-lapis. Begitu juga dengan majelis ini. Yang memadati adalah mereka yang selama ini jadi penerang ummat

Berkumpul dari seluruh dunia, bersatu dari semua Nusantara, tak ada yang diharapkan disana, kecuali bisa membersamai orang salih, memburu keberkahan dari mereka

Selepas berjumpa Habib Umar bin Hafidz, bayangan beliau sulit lepas dari kepala. Masih rindu mendengar nasihat beliau secara langsung untuk hati yang kering

Beruntungnya lagi, Habib Jindan bin Novel Jindan memberi kesempatan lagi bermajelis dengan beliau. Berkumpul dengan para Habaaib lain, dan asatidz yang banyak

Jazakumullahu khairan. Terimakasih pada sahibul hajat, Yayasan Al-Fachriah, yang dipimpin bersaudara alim, Habib Jindan dan Habib Ahmad, serta ayah mereka Habib Novel

Semoga Allah angkat derajat kita, Allah lindungi dan sirami kita dengan keberkahan

Ustadz Felix Siauw
22 September pukul 08.25 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.