Shalat Ghaib Untuk Korban Di New Zealand

Shalat Ghaib Untuk Korban Di New Zealand - Kajian Medina
SHALAT GHAIB UNTUK KORBAN DI NEW ZEALAND

Oleh ; Abdullah Al Jirani

Menurut madzhab Syafi’i (termasuk madzhab Hambali) bahkan jumhur ulama’ (mayoritas ulama’), dibolehkan untuk menyalatkan seorang muslim secara ghaib (maksudnya jenazah tidak hadir di hadapan orang yang menyalatkannya), walaupun jarak keberadaannya dekat, dan jenazah tidak berada di arah kiblat. Akan tetapi seorang yang menyalatkannya dengan cara menghadap kiblat. Dalilnya, sebuah hadits dari sahabat Jabir bin Abdullah –radhiallahu ‘anhu- beliau berkata :

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَى لِلنَّاسِ النَّجَاشِيَ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، فَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّى، وَكَبَّرَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ

“Sesungguhnya Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- memberi tahu atas wafatnya raja Najasyi (raja Habasyah/Etopia) di hari kematiannya kepada para sahabat, lalu beliau keluar ke tanah lapang bersama para sahabat, kemudian shalat empat kali takbir (shalat jenazah)” [HR. Al-Bukhari : 1318 dan Muslim : 951]

Imam An-Nawawi –rahimahullah- (wafat : 676 H) beliau berkata :

ذَكَرْنَا أَنَّ مَذْهَبَنَا جَوَازُهُ وَمَنَعَهَا أَبُو حَنِيفَةَ دَلِيلُنَا حَدِيثُ النَّجَاشِيِّ وَهُوَ صَحِيحٌ لَا مَطْعَنَ فِيهِ وَلَيْسَ لَهُمْ عَنْهُ جَوَابٌ صَحِيحٌ بَلْ ذَكَرُوا فِيهِ خَيَالَاتٍ أَجَابَ عَنْهَا أَصْحَابُنَا بِأَجْوِبَةٍ مَشْهُورَةٍ

“Kami telah sebutkan, sesungguhnya madzhab kami (syafi’iyyah) dibolehkannya hal itu (shalat ghaib). Adapun Abu Hanifah, beliau melarang hal ini. Dalil kami, hadits Najasyi (yang telah kami sebutkan di atas). Hadits ini shahih dan tidak ada cacat di dalamnya. Mereka (orang-orang Hanafiyyah) tidak memiliki jawaban yang shahih atasnya. Bahkan mereka sekedar menyebutkan berbagai khayalan yang telah dijawab oleh para sahabat kami (ulama’ Syafi’iyyah) dengan berbagai jawaban yang masyhur.”’[Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab : 5/253].

Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani –rahimahullah- (wafat : 852 H) berkata :

وَاسْتُدِلَّ بِهِ عَلَى مَشْرُوعِيَّةِ الصَّلَاةِ عَلَى الْمَيِّتِ الْغَائِبِ عَنِ الْبَلَدِ وَبِذَلِكَ قَالَ الشَّافِعِيُّ وَأحمد وَجُمْهُور السّلف

“Hadits di atas (hadits Najasyi) dijadikan dalil akan disyari’atkannya shalat jenazah yang ghaib dari suatu negeri, dan hal ini merupakan pendapat dari Asy-Syafi’i, Ahmad, dan mayoritas ulama’ Salaf.” [Fathul Bari : 3/188].

Oleh karena itu, dibolehkan bagi kaum muslimin –khususnya yang berada di Indonesia- untuk menyalatkan secara ghaib saudara-saudara muslim yang menjadi korban pembantaian teroris di New Zealand kemarin. Semoga bermanfaat bagi mereka. Karena shalat jenazah itu pada hakikatnya do’a menurut imam Asy-Syafi’i. Jika anda belum melakukannya, segera saja. Barakallahu fiikum.

Solo, 10 Rajab 1440 H/17 Maret 2019

Abdullah Al Jirani
17 Maret pukul 07.29 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.