Perbedaan Pendapat Ulama Syafiiyyah Dalam Masalah Hukum "Sholat Berjamaah" Bagi Pria

Perbedaan Pendapat Ulama Syafiiyyah Dalam Masalah Hukum "Sholat Berjamaah" Bagi Pria - Kajian Medina
[Part 2 : Faedah Madzhab] Perbedaan pendapat ulama syafiiyyah dalam masalah hukum "SHOLAT BERJAMAAH" bagi pria.

Oleh : Faruq Sinambela (Santri Madzhab Syafiiy)

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam masalah hukum sholat berjamaah ulama madzaahib berbeda pendapat,namun imam nawawiy menukilkan bahwa jumhur ulama itu berselisih dalam hukum sunnah dan fardhu kifayah,bukan fardhu ain dan fardhu kifayah.

Dan ternyata perbedaan pendapat itu juga ada didalam madzhab syafiiy,ulama syafiiy berbeda pandangan dalam masalah ini,kalau mw disimpulkan ada 3 pendapat dalam masalah hukum sholat berjama'ah :

PERTAMA : Hukumnya SUNNAH,ini adalah pendapat imam Ar-rofi'iy dan ini juga mu'tamadnya imam Abu syuja.(Lihat Kifayatul Akhyār,Imam Abu Bakar Al-Hishniy,Hal : 211,cet, Darul Minhaj)

KEDUA : FARDHU KIFAYAH,ini pendapat yang mu'tamad dalam madzhab Syafi'iy.(Al-Majmu',Jilid III,hal : 371,cet Almaktabah Al-'Ashriyyah)

KETIGA : FARDHU 'AIN ini merupakan pendapat yang di shohehkan oleh imam ibnul mundzir dan ibnu khuzaimah.[Al-Majmu',Imam An-Nawawiy,Jilid III,hal : 369,cet Almaktabah Al-'Ashriyyah)

Imam An-nawawiy rohimahullah menukilkan :

والثالث : فرض عين لكن ليست بشرط لصحة الصلاة، وهذا الثالث قول اثنين من كبار أصحابنا المتمكنين في الفقه والحديث، وهما أبو بكر بن خزيمة وابن المنذر

"Dan pendapat ketiga dalam madzhab : Sholat jamaah hukumnya fardhu 'ain,akan tetapi itu bukan menjadi syarat sah-nya sholat,dan pendapat ketiga ini adalah pendapat 2 ulama kibar kami yang ahli dalam bidang fiqh dan hadits,mereka adalah Abu bakar ibnu Khuzaimah dan Ibnul mundzir" (Al-Majmu',Imam An-Nawawiy,Jilid III,hal : 369,cet Almaktabah Al-'Ashriyyah)

CATATAN & KESIMPULAN :

1. Pendapat mu'tamad dalam madzhab Asy-Syafiiy hukum sholat berjamaah adalah "FARDHU KIFAYAH".

2. Dalam madzhab syafiiy pendapat yang paling ashoh bagi wanita sholat berjamaah hukumnya sunnah ghoiru muakkadah (yang tidak ditekankan) (lihat di Kitab Mughniy,Khotin Asy-Syirbiiniy,Jilid I,Hal : 306 -307,cet,Darut Taufiqiyyah Lit Turoots)

Apalagi dizaman yang penuh dengan fitnah ini bagi wanita sholat dirumah jauh lebih baik.

3. Bagi ulama yang berpendapat bahwa sholat berjamaah adalah adalah "FARDHU 'AIN" mereka tidak menjadikan sholat berjamaah sebagai syarat sah-nya sholat,artinya jika dia sholat sendiri karena ada udzur atau tidak ada udzur maka sholatnya tetap sah,hanya dalam keadaan tidak ada udzur dia berdosa karena meninggalkan yang wajib.

Imam An-Nawawiy menukilkan :

والثالث : فرض عين لكن ليست بشرط لصحة الصلاة، وهذا الثالث قول اثنين من كبار أصحابنا المتمكنين في الفقه والحديث، وهما أبو بكر بن خزيمة وابن المنذر

"Dan pendapat ketiga dalam madzhab : Sholat jamaah hukumnya fardhu 'ain,akan tetapi itu BUKAN MENJADI SYARAT SAH-NYA SHOLAT,dan pendapat ketiga ini adalah pendapat 2 ulama kibar kami yang ahli dalam bidang fiqh dan hadits,mereka adalah Abu bakar ibnu Khuzaimah dan Ibnul mundzir" (Al-Majmu',Imam An-Nawawiy,Jilid III,hal : 369,cet Almaktabah Al-'Ashriyyah)

Apakah ada ulama yang berpendapat bahwa sholat jamaah adalah syarat sah-nya sholat ?

Jawab : Imam nawawi rohimahullah menukilkan :

وقال داود : هي فرض على الاعيان وشرط في الصحة،وبه قال بعض أصحاب أحمد.

"Berkata Imam Daud : Hukum sholat berjama'ah adalah fardhu 'ain,dan ia merupakan syarat sah-nya sholat,dan itu juga merupakan pendapat sebahagian sahabat (ulama) hanabilah". (Al-Majmu',Imam An-Nawawiy,Jilid III,hal : 371,cet Almaktabah Al-'Ashriyyah)

Menurut pendapat ini jika ada yang sholat sendirian tanpa ada udzur yang syar'iy maka sholatnya tidak sah,pendapat inilah yang kemudian di ikuti oleh sebahagian temen-temen kita salafi yang bermadzhab Tarjiih.

4. Pendapat manapun yang antum ambil boleh,tapi bagi yang bermadzhab syafiiy sudah selayaknya ngikuti pendapat mu'tamad madzhabnya bukan yang yg tidak mu'tamad.

Adapun yang mendaku "tidak bermadzhab" maka bebas mengambil pendapat manapun,itu bukan masalah,jika udah mantap mengambil pendapat maka lazimi,jangan pula mengambil pendapat bahwa sholat jamaah adalah "Fardhu 'Ain" tapi sholat jamaahnya absen terus.

Mengambil pendapat sholat berjamaah Fardhu 'ain boleh,Fardhu kifayah boleh atau Sunnah muakkadah juga boleh,jika dilazimi konsekuensinya maka itu tidak masalah,yang masalah adalah KALAU TIDAK SHOLAT.🤭

Semoga bermanfaat,BAROKALLAHU FIIKUM

Jum'at,08 Rojab 1440 H,[Tareem,Hadhromaut,Bumi Yaman].


Faruq Sinambela
15 Maret pukul 16.37 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.