Hukum Meruqyah Dengan Air

Hukum Meruqyah Dengan Air - Kajian Medina
HUKUM MERUQYAH DENGAN AIR

Ada yang bertanya kepada kami tentang hukum meruqyah dengan menggunakan media air. Dimana, raaqi (peruqyah) membacakan sebagian ayat-ayat dari Al-Qur’an kepadanya, lalu setelah itu diminumkan atau disiramkan (untuk mandi) kepada orang yang diruqyah.

Hal ini ditanyakan, karena ada sebagian pihak yang melarangnya dan menyatakan sebagai metode ruqyah yang tidak syar’i. Untuk menjawabnya, berikut ini kami nukilkan fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz – rahimahullah - dalam masalah ini.

هل يجوز في الرقية أن يقرأ المسلم القرآن الكريم وبعض الأدعية النبوية على الماء أو الزيت ويقوم المريض بشرب ذلك الماء والاغتسال به؟ وإذا كان لا يجوز، فما الرقية الشرعية والشروط التي يجب أن تتوفر في الرقية ويجوز أن يستعملها المسلم بعد ذلك؟

Soal : “Apakah diperbolehkan dalam meruqyah, seorang muslim membacakan Al-Qur’an Al-Karim dan sebagai do’a yang berasal dari nabi kepada air atau minyak, lalu orang yang sakit meminum air tersebut dan mandi dengannya ? apabila tidak boleh, lalu bagaimana metode ruqyah yang syar’i dan syarat-syarat yang wajib untuk dipenuhi dan dibolehkan bagi seorang muslim untuk menggunakannya setelah itu ?”

لا حرج في الرقية في الماء، ثم يشرب مثل المريض أو يغتسل به، كل هذا لا بأس به...وقد ثبت عن النبي ﷺ أنه: «رقى لـثابت بن قيس بن شماس في ماء ثم صبه عليه» ...

Jawab : “Tidak ada kesempitan (boleh) dalam masalah meruqyah dengan air, lalu orang yang sakit meminumnya atau mandi dengannya. Semua ini tidak masalah....telah tsabit (shahih) dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- sesungguhnya beliau : Meruqyah Tsabit bin Qais bin Syamas di dalam air lalu beliau menyiramkan air tersebut kepadanya ......"[ Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb : 1/329].

Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan rahmat-Nya kepada kita sekalian. Amin....

Alih bahasa : Abdullah Al-Jirani
------
Foto : Sesuatu itu, mancing di ujung senja di temani putri tercinta. Semoga Allah menjadikan anak-anak kami sebagai generasi yang shalih dan shalihah. Amin....

Abdullah Al Jirani
15 Januari pukul 12.41 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.