Inilah Seruan Rabi Al-Madkhali Terkait Ikhwanul Muslimin

Inilah Seruan Rabi Al-Madkhali Terkait Ikhwanul Muslimin - Kajian Medina
Inilah Seruan Rabi Al-Madkhali terkait Ikhwanul Muslimin

Benghazi – Tokoh salafi Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali mengeluarkan seruan terkait kelompok Ikhwanul Muslimin.

Seruan yang dianggap sebagai fatwa oleh para pendukungnya ini dimuat dalam forum As-Sahab Salafi Network dengan judul “Nasihat dari Syaikh Rabi Al-Madkhali secara umum kepada Kaum Muslimin dan secara khusus kepada kaum salafi di Libya dan negeri Muslim lainnya.”

Seperti dilansir dari forum As-Sahab, nasihat Syaikh Al-Madkhali ini dirilis pada malam Ahad, 28 Ramadhan 1437H, atau sekitar bulan Juni 2016.

Berikut nasihat atau seruan Syaikh Rabi Al-Madkhali terkait Ikhwanul Muslimin: “Saya menyeru kepada Salafi di Libya untuk mendukung agama Allah dan melindunginya dari Ikhwanul Muslimin dan lain-lain. Ikhwanul Muslimin adalah kelompok paling berbahaya terhadap Islam sejak mereka berdiri, mereka kelompok yang paling pendusta setelah Rafidhoh, mereka memiliki keyakinan sinkretisme (penyatuan agama), wihdatul wujud (zat Allah menyatu dalam makhluk), dan memiliki keyakinan sekuler.

Mereka berkuasa di sejumlah negara, namun tidak menerapkan syariat Islam baik dari sisi akidah maupun di sisi hakimiyyah. Padahal sejak kemunculannya mereka selalu mendengung-dengungkan penerapan syariat. Mereka juga memvonis kafir pemerintah yang tidak menerapkan syariat Islam.”

Baca juga: Diduga Terinspirasi dari Fatwa Al-Madkhali, Ulama Libya Syaikh Al-Umrani Dibunuh

Syaikh Rabi Al-Madkhali juga menyebutkan, jika Ikhwanul Muslimin (IM) menyerang Benghazi, yang sebelumnya ancaman ini sudah disampaikan Shadiq Ghiryani (Mufti Agung Libya, red).

Ia menyebut Syaikh Ghiryani sebagai seorang ‘ikhwani’ pengagung Sayid Quthb dan menghasung para pemuda untuk membaca buku-buku Sayid Quthb yang penuh dengan kesesatan besar.

Kesesatan Sayid Quthb menurut Rabi Al-Madkhali di antaranya ialah, menghina Rasulullah, Musa, dan beberapa sahabat yang mulia, juga memiliki keyakinan wihdatul wujud dan menafikan sifat Allah.

“Ghiryani ini mengancam untuk memerangi Benghazi. Tidaklah dia memerangi Bengazi kecuali bertujuan untuk memerangi Salafi. Oleh karena itu kepada kelompok Salafi untuk bersatu dalam rangka mengusir agresi Ikhwanul Muflisin (ejekan bagi Ikhwanul Muslimin, red), dan jangan sampai IM berkuasa di Benghazi.

IM memakai baju Islam, padahal mereka lebih besar permusuhannya terhadap Salafi dibanding terhadap Yahudi dan Kristen. ISIS dikembangkan di Iran, yang mana ISIS adalah salah satu dari faksi Ikhwanul Muslimin. Mereka mengkafirkan dan memerangi salafi,” kata dia.

Sementara itu, persatuan ulama Maghrib menyatakan berlepas diri terhadap seruan Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali terhadap Ikhwanul Muslimin.

“Kami berlepas diri kepada Allah dari apa yang terdapat pada selebaran ini (seruan Syaikh Rabi’ Al-Madkhali) karena di dalamnya terdapat hal yang menimbulkan fitnah di tengah-tengah kaum muslimin,” ujar Rabithah Ulama Al-Maghrib Al-Arabi atau Arab Maghrib Scholars League.

Menurut persatuan ulama Maghrib, seruan Al-Madkhali menanamkan benih-benih kebencian dan permusuhan sesama ahlussunnah, dan menyudutkan ulama ahlussunnah yang berbeda dengannya, padahal ulama tersebut terkenal akan keutamaan, lurus akidahnya, kuat ilmu dan tabah di atas kebenaran dan berpegang teguh kepada manhaj salaf.

“Kami menganggap perkataan Syaikh Rabi’ Al Madkhali pada momen ini sebagai perkataan yang mungkar dan penuh dusta,” tegas ulama-ulama Maghrib.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ulama Libya Syaikh Al-Umrani diculik selama sebulan dan akhirnya dibunuh. Seseorang yang mengaku pembunuhnya muncul dalam video Youtube, dan mengaku aksinya itu terinspirasi dari fatwa Syaikh Rabi Al-Madkhali terhadap gerakan Ikhwanul Muslimin di Libya.

Reporter: Arju Khoiro
Sumber: Sahab.net

Sumber : https://www.kiblat.net/2016/11/22/inilah-seruan-rabi-al-madkhali-terkait-ikhwanul-muslimin/ (Selasa, 22 November 2016 19:44)

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.