Oleh : Hilmi Firdausi
.
Poligami (dengan adil) itu sunnah,
Namun monogami juga sunnah.
Nabi berpoligami setelah wafatnya bunda Khadijah, lalu menikahi istri-istri beliau selanjutnya untuk kepentingan dakwah.
.
Sungguh saya salut dan bangga dengan kehidupan poligami yang berkah, Suami yang adil ditengah para Istri yang sholihah adalah anugrah. Dari rahim para Istri lahirlah para calon mujahid dan mujahidah.
Sungguh indah, penuh kebaikan dan berkah.
.
Namun saya juga prihatin, ketika ada kehidupan poligami yang dipenuhi dusta. Menyakiti istri pertama, melukai buah hati tercinta. Berpoligami tanpa Ilmu adalah bencana. Berpoligami tanpa memenuhi syarat-syaratnya adalah malapetaka.
.
Jadi...Monogami dan Poligami adalah pilihan dalam ketaatan, silahkan dipilih dengan satu sama lain tidak saling menjatuhkan. Yang monogami belum tentu juga sakinah, yang poligami pun belum tentu bermasalah. Semua tergantung para pelakunya, semua tergantung motivasi awalnya.
.
Buat yang sok-sokan nentang syariat poligami, anda sudah merasa lebih hebat dari Allah ? Jangan main-main dengan hukum Allah, kecuali anda sudah mendapatkan alternatif tempat tinggal lain selain di buminya Allah.
.
Okedeh, Saya akhiri dengan sebuah quote sederhana "Syarat utama poligami ternyata bukan adil, tapi sudah menikah...karena Jomblo tidak mungkin berpoligami" 😁
.
*Pasti ada nanya "Kalau Pak Ustadz gimana ?"...Ini saya jawab pakai jawaban Istri saya "Honey, aku yakin...jika kamu memutuskan berpoligami, pasti banyak wanita yang bersedia, makanya itu hal yang biasa. Tapi, jika kamu memutuskan bermonogami...itu baru laki-laki luar biasa....". Jawaban yang sungguh makjleb, dan sepertinya saya akan memilih menjadi laki-laki luar biasa itu. 😂
.
#kajianhilmiyah #UHF #KataUHF
Hilmi Firdausi bersama Dinda Damayanti.
17 Desember pukul 21.21 ·
#Sunnah
#Ustadz Hilmi Firdausi