Sabar Dalam Beribadah Itu Berat

Sabar Dalam Beribadah Itu Berat
Sabar dalam Beribadah itu Berat

Sudah menjadi rahasia umum jika kita dinasehati agar bersabar menghadapi musibah dan cobaan.
Ijinkan aku kabarkan kpadamu wahai ahlul syurga (امين...), bahwa seberat-beratnya sabar dlm musibah, jauh lebih berat lagi untuk sabar dalam beribadah?.

Syarah (penjelasan) :
Salah satu godaan terbesar seorang alim yg tengah berjalan menuju ilahi adalah dia hendak cepat² sampai pdahal masih banyak gate (bc - terminal) yg harus disinggahi dan dijalani.
الله menceritakan di al Qur'an bagaimana semesta diciptakan dalam enam masa (fi sittati ayyam),
"Sesungguhnya Tuhanmu adalah Alloh yg telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yg mengikutinya dengan cepat . (Dia menciptakan) matahari, bulan dan bintang² tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, segala penciptaan dan urusan menjadi hakNya. Maha suci Alloh, Tuhan seluruh alam".
(Qs al A’rof 54).

Sejatinya الله tengah mengajari manusia bahwa semuanya itu berproses dan membutuhkan waktu.
Bukan الله tidak sanggup menciptakan alam semesta dalam sekejap "kun fayakunNya" tapi Yang Maha Kuasa meciptakan semesta ini setahap demi setahap, lalu siapa kita yg hendak mengubah diri kita ini hanya sekejap saja?

Larangan menahan nafsu itu bukan hanya berkenaan dengan duniawi semata, tapi juga urusan ukhrawi. Dikisahkan dalam sebuah tiwayat ada 3 sahabt Rasulullah yg masing² mengutarakan akan keinginanya :

-Sahabat pertama berikrar tidak mau menikah.
-Sahabat kedua bertekad puasa setiap hari.
-Sahabat ketiga ingin terjaga dan shalat malam terus menerus.

Rasulullah kemudian bersabda kepada mereka:
"Demi Allah, aku adalah orang yg paling takut dan paling bertakwa kepada Allah! Namun selain berpuasa aku juga berbuka (tidak berpuasa), selain shalat aku juga tidur, dan aku juga menikahi wanita. Barangsiapa yg membenci Sunnahku, maka ia bukan termasuk golonganku,"
(Hr Bukhari dan Muslim).

Nabi tengah mengajarkan kepada sahabat beliau untuk bersabar dalam beribadah, tidak bernafsu saat beribadah dan menyeimbangkan urusan dunia & akherat.
Inilah keindahan Islam!

Orang yg bernafsu dalam beribadah melebihi kapasitas sebagai manusia biasa justru akan semakin jauh dari perjalanan menujuNya. Ibadah itu sejatinya membesarkan Allah bukan membesarkan ego dan nafsu kita saat tengah menjalankan perintahNya. Jangan sampai seolah kita tengah membesarkanNya padahal nafsu kita lah yg tengah kita kobarkan. Jangan sampai kita seolah berjalan menujuNya, padahal kita hanya berputar-putar di ego diri kita saja.

Antara takbir di awal shalat dan ucapan salam di akhir shalat, ada nafsu kita kah di sana?
Antara fajar subuh memulai puasa dan terbenamnya matahari saat berbuka, ada diri kita kah di sana?
Antara memulai mencari nafkah sehingga terkumpul nishab setahun membayar zakat, ada kepentingan diri kita kah di sana?

Mereka yg sabar dalam beribadah akan bersedia melepaskan dirinya dan sepenuhnya tunduk pada keinginan Sang Penguasa Alam.

Semua berada dalam takaran sesuai gate yg tengah kita lewati. Mereka yg telah dicelup oleh Allah dalam samuderaNya nafsu dirinya akan tenggelam. Yang muncul ke permukaan hanya qalbun salim. Di sanalah Dia bertahta.

Orang yg berusaha sabar menghadapi musibah adalah orang yg sadar bahwa tanpa pertolonganNya kita tidak bisa menghadapi berbagai masalah kehidupan kita.

إياك نعْبد وإياك نستعين
Hanya Engkaulah yg kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan".
(Qs al Fatihah 5).

Namun orang yg sabar saat menyembahNya adalah orang yg sadar bahwa Allah tidak bisa didekati dengan keinginan dan kemampuan diri melainkan sesuai dengan tahapan proses yg telah ditentukanNya untuk masinng² dari kita.

وما يلقاها الا الذ ين صبر وا وما يلقا ها إلا ذو حظ عظيم
"Sifat-sifat yg baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang² yg sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang² yg mempunyai keuntungan yg besar".
(Qs al Fushilat 35)

Wallohu a'lam.

Musa Muhammad
24 Agustus pukul 18.52 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.