Revisi

RevisiREVISI

Sebagian amaliah dalam praktik shalat :

1). Sedekap di atas dada/di bawah leher
2). Turun sujud dengan tangan dulu
3). Bangkit dari sujud dengan mengepalkan tangan
4). Menggerak-gerakkan/mengoyang-goyangkan jari telunjuk saat tasyahhud
5). Duduk iftirasy saat shalat dua rekaat
6). Menempelkan kedua kaki saat sujud
7). Menempelkan mata kaki dengan mata kaki orang lain ketika bershaf
8). Mengangkang untuk menyentuhkan kaki dengan kaki orang lain
9). Mengejar kaki orang lain
10). Sujud dengan menjulurkan tubuh terlalu panjang
11). Sedekap setelah i'tidal
12). Menghadap makmum secara total (180 derajat) setelah salam saat jadi imam
13). Dll....(masih ada yang lain. silahkan isi dan tambah sendiri).

Amaliah-amaliah di atas pernah saya amalkan, bahkan saya jadikan tolok ukur "kesalafiyyahan". Siapa yang amaliah shalatnya tidak seperti di atas, maka dia bukan salafi. Tapi semenjak 20 tahun yang lalu telah saya tinggalkan semuanya. Ilmu itu butuh proses untuk mencapai kematangan dan kesempurnaan (dalam arti lebih baik dari sebelumnya). Jangankan kita, sekelas imam Syafi'i saja punya qoul qadim (pendapat lama) dan qoul jadid (pendapat baru), apalagi kita.

Revisi dalam bentuk tulisan untuk sebagian amaliah di atas telah saya susun. Bahkan sudah saya publish. Sebagian lain dalam proses penulisan. Sebagian lagi baru "tertulis" di alam pikir (?)

Saya hanya bisa bengong, ternyata tata cara shalat yang diajarkan oleh seorang kiyai di kampung saya dan apa yang diamalkan muslimin waktu itu sudah benar. Tidak perlu direvisi.

Pelajaran : Mari terus belajar dengan mengikhlaskan niat semata bagi Allah. Insya Allah akan dibukakan pintu-pintu ilmu yang sangat penting dan bermanfaat bagi kita. Apa yang kita yakini salah hari ini, bisa jadi akan kita yakini kebenarannya di hari esok. Apa yang kita yakini benar hari ini, bisa jadi akan kita ingkari di masa depan. Dan teruslah kita berusaha untuk menjadi seorang yang munshif (adil).

Segala puji hanya bagi-Mu ya Allah yang telah menganugerahkan taufiq kepada kami untuk terus belajar tentang agama-Mu.

Abdullah Al-Jirani
-----

Tidak perlu direvisi


Ket.gambar : Itu buku yang diajarkan oleh guru saya di kampung waktu itu di sebuah surau sederhana di sebuah desa terpencil. Saat itu, saya masih duduk di bangku kelas tiga SD.

Abdullah Al Jirani
24 Agustus pukul 17.46 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.