Puasa Arafah Terikat Oleh Waktu dan Tempat?

Puasa Arafah Terikat Oleh Waktu dan Tempat?
PUASA ARAFAH TERIKAT OLEH WAKTU DAN TEMPAT ?

Ada yang bilang "bahwa puasa Arafah terikat oleh dua hal, yaitu waktu dan tempat. Waktunya tanggal 9 Dzulhijjah dan tempatnya di Arafah."

Kalau begitu, kita puasa Arafah harus pergi ke padang Arafah, Saudi Arabia dulu biar sah. Tapi ternyata kita pun puasa-nya di Indonesia. Ini tidak konsisten namanya.

Yang terikat oleh waktu dan tempat itu wukuf jama'ah haji. Oleh karena itu, jika wukuf dilakukan di luar Arafah, misal wukuf di Indonesia, maka tidak sah.

Puasa Arafah tidak terikat oleh wukufnya jamaah haji. Nabi hanya sekali melakukan ibadah haji, yaitu yang dikenal dengan hajjatul wada' (haji perpisahan). Karena setelah itu beliau wafat. Pada saat wukuf di Arafah waktu itu, beliau tidak puasa.

Beliaupun telah melaksanakan puasa Arafah jauh sebelum itu. Artinya, nabi telah mengamalkan puasa Arafah sebelum beliau haji untuk pertama dan terakhir kalinya. Berarti saat itu, tidak ada jamaah haji yang wukuf di Arafah. Kalau seandainya puasa Arafah terikat oleh wukuf jamaah haji, seharusnya beliau tidak puasa Arafah.

Disebutkan oleh Adz Dzahabi, bahwa pada tahun 361 H, pernah terjadi tidak ada yang berani menunaikan haji karena takut dari kebengisan sekte Qaramithah. Berarti tidak ada jamaah haji yang wukuf waktu itu. Berarti waktu itu puasa Arafah tidak disyariatkan ? Mari berfikir logis.

Terkadang kita ini lucu. Mau puasa Arafah tapi cari informasi hilal Dzulhijjah nya ke Saudi. Sedangkan orang-orang Saudi tidak pernah heboh cari informasi hilal ke Indonesia. Padahal kedua negara sama-sama melakukan ru'yah hilal. Kalau mau konsisten lagi, kenapa kita hanya cari info hilalnya ke Saudi saja ? Sekali kali ke Paskistan atau Mesir atau negara lainnya. Jawaban semua ini satu : masing-masing negara memiliki mathla' sendiri-sendiri.

Terus zaman dulu waktu belum ada teknologi internet dan telepon, bagaimana cari informasi hilalnya ke Saudi ? Pakai jasa kurir ?! Atau mau dijawab : waktu belum ada teknologi informasi, ikut Indonesia, setelah ada teknologi ini, berubah ikut Saudi. Ini jawaban lebih konyol dari jawaban pakai jasa kurir.

Memahami agama ini butuh dua hal. Pertama dalil dan kedua istidlal (cara memahami dalil) dengan benar. Memadukan antara dalil dan analisis, tidak semata ambil dalil saja.

Abdullah Al-Jirani (Pengajar di LDBI - Solo, Indonesia)
------
Puasa Arafah jatuh tanggal 9 Dzulhijjah 1439 H bertepatan dengan hari Selasa tanggal 21 Agustus 2018. Sedang hari raya jatuh hari Rabu bertepatan dengan tanggal 22 Agustus 2018. Konsisten !

Abdullah Al Jirani
20 Agustus pukul 04.18

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.