Meneladani Asy-Syaikh Al-Albani

Meneladani Asy-Syaikh Al-Albani
MENELADANI ASY-SYAIKH AL-ALBANI

Oleh : Abdullah Al-Jirani

Salah satu adab mengritik suatu pendapat, hendaknya seorang fokus pada masalah yang menjadi titik kritikan tanpa harus menyentuh kepada masalah pribadi dan senantiasa menghormati orangnya. Ada beberapa hal yang menurut kami tidak patut dilakukan saat mengkritik seseorang. Realita ini sudah begitu lama berlangsung sampai-sampai dianggap hal biasa.

Salah satu contohnya, membuang gelar-gelar kehormatan seperti ustadz, syaikh, kiyai, atau gelar akademik seperti Dr, Lc, MA, dan yang lainnya dari nama-nama orang yang dikritik. Dan kadang, memplesetkan nama-nama mereka kepada ungkapan-ungkapan buruk, untuk merendahkan orang yang dikritik.

Coba, mari kita simak bersama beberapa nukilan dari Asy-Syaikh Al-Albani - rohimahullah-, saat mengkritik asy-syaikh Dr. Yusuf Al-Qordhowi. Beliau tetap menghormati dan memuliakan orang yang dikritik pendapatnya, serta fokus kepada masalah yang menjadi titik kritikan saja.

Asy-syaikh Al-Albani -rohimahullah- berkata :

تنبيه : حديث عائشة بطرفه الأول عزاه الشيخ القرضاوي في تعليقه على كتابه الحلال و الحرام لإبن حبان

"Peringatan : hadits Aisyah dengan ujung awalnya telah nisbatkan oleh ASY-SYAIKH Yusuf Al-Qordhowi dalam catatan beliau terhadap kitab beliau " halal wal haram" kepada Ibnu Hibban." ( Adh-Dhoifah : 7/281 ).

Beliau juga berkata :

ثم حققته في تخريج كتاب الحلال و الحرام للأستاذ القرضاوي

"Kemudian aku memeriksanya dalam takhrij buku al halal wal haram karya USTADZ Al-Qordhowi..." ( Adabuz Zifaf : 246 ).

Dalam perkataan lain beliau berkata :

و الدكتور يوسف القرضاوي

"...dan Dr. Yusuf Al-Qordhowi..." ( Adh-Dhoifah : 10/436 ).

Dan masih banyak perkataan-perkataan beliau dalam masalah ini. Silahkan dirujuk langsung ke buku-buku beliau.

Dari tiga nukilan di atas, beliau kadang menyebut dengan ungkapan "syaikh", atau " ustadz", atau "Dr.". Beliau begitu fokus dengan subtansi masalah yang dikritik. Tidak membumbuhi dengan berbagai hal diluar permasalahan.

Mengkritik, namun sejuk, tenang, damai, penuh keindahan dan keilmiyahan. Saat orang yang kita kritik belum menerima kritikan kita, maka hendaknya kita doakan kebaikan untuknya. Bukan lantas kita mencaci maki dan memberi gelaran-gelaran buruk kepadanya.

Semoga Alloh Ta'ala melimpahkan sikap inshof ( adil ) kepada kita sekalian. Keadilan itu salah satu ciri MANHAJ SALAF. Keadilan itu salah satu warna keindahan islam. Barang siapa telah kehilangan hal ini, telah hilang pula salah satu keindahan Islam dari dirinya. Sudahkah kita meneladani beliau dalam hal ini ? Barokallohu fiikum jami’an

Abdullah Al Jirani
2 Mei ·

Sumber : https://www.facebook.com/abdullah.aljirani.37

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.