Takabburnya Pendaku Salafi

Takabbur - Kajian Medina
Takabbur

Takabbur itu bukan karena pakai yang mahal-mahal atau menunjukkan kelebihannya di depan semua orang. Takabbur itu ketika dikasih tahu yang benar malah nolak (بطر الحق) dengan disertai perasaan angkuh (غمط الناس). Contohnya sering dijumpai di lapak ini di status-status lama saya ketika saya masih sempat-sempatnya ngeladeni semua komen. 

Ada beberapa yang anti banget pada Asy'ariyah sebab sudah dicuci otak dengan hoax-hoax tentang ajaran Asy'ariyah. Misalnya gini:

- Asy'ariyah sesat karena menolak bahwa Allah punya tangan, padahal dalam al-Qur’an disebutkan kata yadullah yang artinya tangan Allah.

+ Bukan nolak, Asy'ariyah menetapkan yad sebagai sifat khabariyah. Karena ia shahih, maka ditetapkan. Yang ditolak adalah pemaknaan yad sebagai jarihah (anggota badan) atau juz' (sebagian jisim) sebab Allah bukanlah jisim. 

- Itu artinya menolak sifat yad yang sebenarnya. Kita harus mengimani yad sesuai makna dhahirnya.

+ Lalu apa artinya kamu mau bilang bahwa yadullah adalah anggota badannya Allah?

- Tidak, saya menolak berkata seperti itu.

+ Lalu apakah menurutmu yadullah adalah sebagian jisim dari keseluruhan jisim Allah?

- Tidak, Allah bukan jisim. Kami bukan mujassimah.

+ Lalu apa yang mau ditetapkan?

- Ya pokoknya menetapkan yad bagi Allah. Itu sifat Allah dan jangan dianggap sebagai jisim atau jarihah. Kita imani apa adanya tanpa ditakwil, ditahrif atau ditasybih. 

+ Nah selamat kalau begitu, kamu sudah sampai pada kesimpulan yang sama persis dengan akidah Asy'ariyah dari kalangan Mufawwidhah. Itu salah satu ajaran resmi Asy'ariyah di kitab-kitab kami.

Lalu karena tahu jawabannya sendiri ternyata adalah ajaran Asy'ariyah, maka langsung putar balik meralat ucapannya sendiri dan mulai berputar tak jelas ke mana arah ucapannya. Yang penting bisa beda dengan Asy'ariyah yang terlanjur dianggapnya sesat. 

Itulah yang dinamakan takabbur. Gengsinya lebih besar dari kebenaran yang dia punya.

Abdul Wahab Ahmad

21 Oktober 2020· 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.