SIAPA YANG MENENTANG ILMU KALAM?
Imam Ibnu Asakir berkata:
وفي الجملة : لا يجحد علم الكلام إلا أحد رجلين:
Secara global, tidak akan menentang ilmu kalam kecuali salah satu dari dua orang berikut:
جاهل ركن إلى التقليد ، وشق عليه سلوك طرق أهل التحصيل ، وخلا عن طرق أهل النظر ، والناس أعداء ما جهلوا ، فلما انتهى عن التحقق بهذا العلم نهى الناس ليضل کما ضل.
(1) Seseorang yang bergantung pada taklid (ikut-ikutan) dan sulit baginya untuk menempuh jalan orang-orang yang sukses. Ia juga tak mampu melewati jalan para pemikir. Manusia memang memusuhi apa yang tidak mereka ketahui. Ketika dia selesai menyelidiki ilmu ini, maka ia melarang orang-orang agar tersesat seperti halnya ia sendiri telah tersesat.
أو رجل يعتقد مذاهب فاسدة ، فينطوي على بدع خفية ، يلبس على الناس عواو مذهبه ، وعتي عليهم فضائح عقيدته ، ويعلم أن أهل التحصيل من أهل النظر هما الذين يهتكون الستر عن بدعهم ، ويظهرون للناس قبح مقالاتهم
(2) Atau orang yang berakidah buruk sehingga ia larut dalam bid'ah-bid-ah yang samar. Ia mengaburkan aib-aib mazhabnya dari orang-orang dan membutakan mereka dari keburukan-keburukan akidahnya. Dia sendiri sadar bahwa para pemikir yang sukses adalah orang-orang yang bisa menyibak satir kebid'ahannya dan menampakkan buruknya perkataan mereka pada orang-orang.
(Ibnu Asakir, Tabyin Kadzib al-Muftari)
Semoga Allah merahmati Imam Ibnu Asakir. Beliau telah mengatakan kebenaran yang terlalu pahit untuk diterima orang-orang yang hanya mampu membebek. Ilmu kalam memang buruk bagi mereka yang lemah dalam hal nalar atau bagi mereka yang memang menyimpang.
Abdul Wahab Ahmad
24 Oktober 2020 pada 07.59 ·