Istinbath Hukm Mufassir al-Allamah Thahir bin Asyur

Istinbath Hukm Mufassir al-Allâmah Thâhir bin Asyur - Kajian Medina
Istinbath hukm Mufassir al-Allâmah Thâhir bin Asyur 

Ketika Syekh Thahir bin Asyur sampai pada pembahasan tafsir surah al-Baqarah: 185, beliau berkata:

ﻓﻘﺪ ﺟﻌﻞ اﻟﻠﻪ ﻟﻠﻤﻮاﻗﻴﺖ اﻟﻤﺤﺪﻭﺩﺓ اﻋﺘﺒﺎﺭا ﻳﺸﺒﻪ اﻋﺘﺒﺎﺭ اﻟﺸﻲء اﻟﻮاﺣﺪ اﻟﻤﺘﺠﺪﺩ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻫﺬا اﻋﺘﺒﺎﺭ ﻟﻠﺘﺬﻛﻴﺮ ﺑﺎﻷﻳﺎﻡ اﻟﻌﻈﻴﻤﺔ اﻟﻤﻘﺪاﺭ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ﻭﺫﻛﺮﻫﻢ ﺑﺄﻳﺎﻡ اﻟﻠﻪ 

[ ﺇﺑﺮاﻫﻴﻢ: 5] 

، ﻓﺨﻠﻊ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﻮاﻗﻴﺖ اﻟﺘﻲ ﻗﺎﺭﻧﻬﺎ ﺷﻲء ﻋﻈﻴﻢ ﻓﻲ اﻟﻔﻀﻞ ﺃﻥ ﺟﻌﻞ ﻟﺘﻠﻚ اﻟﻤﻮاﻗﻴﺖ ﻓﻀﻼ ﻣﺴﺘﻤﺮا ﺗﻨﻮﻳﻬﺎ ﺑﻜﻮﻧﻬﺎ ﺗﺬﻛﺮﺓ ﻷﻣﺮ ﻋﻈﻴﻢ، ﻭﻟﻌﻞ ﻫﺬا ﻫﻮ اﻟﺬﻱ ﺟﻌﻞ اﻟﻠﻪ ﻷﺟﻠﻪ ﺳﻨﺔ اﻟﻬﺪﻱ ﻓﻲ اﻟﺤﺞ، ﻷﻥ ﻓﻲ ﻣﺜﻞ ﺫﻟﻚ اﻟﻮﻗﺖ اﺑﺘﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﺇﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﺬﺑﺢ ﻭﻟﺪﻩ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﻭﺃﻇﻬﺮ ﻋﺰﻡ ﺇﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻭﻃﺎﻋﺘﻪ ﺭﺑﻪ ﻭﻣﻨﻪ ﺃﺧﺬ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﺗﻌﻈﻴﻢ اﻟﻴﻮﻡ اﻟﻤﻮاﻓﻖ ﻟﻴﻮﻡ ﻭﻻﺩﺓ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻳﺠﻲء ﻣﻦ ﻫﺬا ﺇﻛﺮاﻡ ﺫﺭﻳﺔ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﻭﺃﺑﻨﺎء اﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﻭﺗﻌﻈﻴﻢ ﻭﻻﺓ اﻷﻣﻮﺭ اﻟﺸﺮﻋﻴﺔ اﻟﻘﺎﺋﻤﻴﻦ ﻣﻘﺎﻡ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺃﻋﻤﺎﻟﻬﻢ ﻣﻦ اﻷﻣﺮاء ﻭاﻟﻘﻀﺎﺓ ﻭاﻷﺋﻤﺔ.

Allah menjadikan waktu-waktu tertentu sebagai pertimbangan yang mirip pertimbangan satu hal yang diperbarui, hanya saja pertimbangan yang diperbarui ini adalah pertimbangan untuk mengingat hari-hari yang agung kualitasnya, sebagaimana Allah berfirman:

Dan ingatkanlah mereka akan hari-hari Allah.

(QS. Ibrahim: 5)

Karenanya, Allah menganugerahkan keutamaan agung pada waktu-waktu yang membandinginya untuk Allah jadikan keutamaan yang bersinambung sebagai peringatan karena keberadaan waktu-waktu itu adalah peringatan terhadap peristiwa yang agung. 

Barangkali karena inilah, Allah menjadikan kesunnahan hadyu dalam ibadah haji, karena pada hari yang sama Allah menguji Nabi Ibrahim 'Alaihis salam untuk menyembelih putra beliau, Ismail. Lalu nyatalah keinginan teguh Nabi Ibrahim dan beliau patuh pada Tuhannya. 

Dari frase (Ayat) inilah, Ulama mengambil (istinbath hukum) pengagungan hari yang bertepatan dengan hari kelahiran Nabi ﷺ dan dari ayat ini memunculkan: pemuliaan terhadap keturunan Rasulullah dan anak-anak orang-orang shalih, dan mengagungkan para pemimpin syariat sebagai penerus kedudukan Nabi ﷺ dalam kerja mereka baik itu umara, para qadhi, maupun para imam.

Wallâhu a'lam 

تفسير التحرير والتنوير

Nur Hasim

25 Oktober 2020 pada 13.03  · 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.