Hoaks tentang Aqidah Asy'ariyah dalam Masalah Keimanan
Jangan kira hoaks hanya ada di zaman now. Hoaks sudah ada sejak dahulu, bahkan di wilayah paling sakral sekalipun, yaitu agama. Selepas Nabi Muhammad ﷺ wafat, hadits-hadits hoaks diedarkan oleh orang-orang yang mau terlihat keren meriwayatkan hadits atau oleh ahli bid'ah untuk mendukung bid'ahnya. Demikian juga riwayat-riwayat hoaks tentang ucapan para imam juga beredar sejak lama. Entah apa maksudnya, mungkin agar imam tertentu tampak buruk atau karena tujuan lain.
Jangan kira hoaks hanya ada di zaman now. Hoaks sudah ada sejak dahulu, bahkan di wilayah paling sakral sekalipun, yaitu agama. Selepas Nabi Muhammad ﷺ wafat, hadits-hadits hoaks diedarkan oleh orang-orang yang mau terlihat keren meriwayatkan hadits atau oleh ahli bid'ah untuk mendukung bid'ahnya. Demikian juga riwayat-riwayat hoaks tentang ucapan para imam juga beredar sejak lama. Entah apa maksudnya, mungkin agar imam tertentu tampak buruk atau karena tujuan lain.
Salah satunya adalah keterangan hoaks yang disandarkan pada Imam Abu Hasan al-Asy'ari dan para Asya'irah berikut ini perihal keimanan seseorang yang jelas-jelas melakukan kekufuran:
وَالثَّانيِة الطَّائِفَة القائلة أَن الْإِيمَان عقد بِالْقَلْبِ وَإِن أعلن الْكفْر بِلِسَانِهِ بِلَا تقية وَعبد الْأَوْثَان أَو لزم الْيَهُودِيَّة أَو النَّصْرَانِيَّة فِي دَار الْإِسْلَام وَعبد الصَّلِيب وأعلن التثليث فِي دَار الْإِسْلَام وَمَات على ذَلِك فَهُوَ مُؤمن كَامِل الْإِيمَان عِنْد الله عز وَجل ولي لله عز وَجل من أهل الْجنَّة وَهَذَا قَول أبي مُحرز جهم بن صَفْوَان السَّمرقَنْدِي مولى بني راسب كَاتب الْحَارِث بن سُرَيج التَّمِيمِي أَيَّام قِيَامه على نصرين سيار بخراسان وَقَول أبي الْحسن عَليّ بن إِسْمَاعِيل بن أبي الْيُسْر الْأَشْعَرِيّ الْبَصْرِيّ وأصحابهما
Yang justru dikenal di kalangan Asy'ariyah dari kitab-kitab mereka sendiri justru bertolak belakang dengan itu. Karena itulah, Imam Tajuddin as-Subki (771 H) mengkritik keras keterangan Ibnu Hazm di atas yang dia sandarkan pada Imam Ahlussunnah, Abu Hasan al-Asy'ari. Beliau berkata:
وَمِمَّا يعرفك مَا قلت لَك من جراءته وتسرعه هَذَا النَّقْل الَّذِي عزاهُ إِلَى الْأَشْعَرِيّ وَلَا خلاف عِنْد الْأَشْعَرِيّ وَأَصْحَابه بل وَسَائِر الْمُسلمين أَن من تلفظ بالْكفْر أَو فعل أَفعَال الْكفَّار أَنه كَافِر بِاللَّه الْعَظِيم مخلد فِي النَّار وَإِن عرف بِقَلْبِه وَأَنه لَا تَنْفَعهُ الْمعرفَة مَعَ العناد وَلَا تغني عَنهُ شَيْئا وَلَا يخْتَلف مسلمان فِي ذَلِك
Penjelasan Imam as-Subki di atas bukanlah sekadar pembelaan tetapi adalah fakta yang bisa ditemui di kitab-kitab Asy'ariyah. Sebagai contoh, Syekh Taqiyuddin al-Hishni (829 H) dalam kitabnya yang berjudul Kifayat al-Akhyar, sebuah kitab fiqih standar di pesantren Indonesia, menjelaskan:
وأما الردة وهي قطع الإسلام إما بفعل كأن سجد في الصلاة لصنم أو للشمس أو قول كأن ثلث أو اعتقاد كأن فكر في الصلاة في هذا العالم بفتح اللام فاعتقد قدمه وما أشبه ذلك كفر في الحال قطعا وتبطل صلاته
Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember & Peneliti di Aswaja NU Center PCNU Jember
Sumber : https://islam.nu.or.id/post/read/93467/hoaks-tentang-aqidah-asyariyah-dalam-masalah-keimanan (Jumat 27 Juli 2018 14:00 WIB)
Sumber : https://islam.nu.or.id/post/read/93467/hoaks-tentang-aqidah-asyariyah-dalam-masalah-keimanan (Jumat 27 Juli 2018 14:00 WIB)
#Abdul Wahab Ahmad
#Website