Darah Tidak Najis?

Darah Tidak Najis? - Kajian Medina
Darah Tidak Najis?

Kenapa bisa sangat nekat ustadz wahabi yg satu ini. Katanya darah tidak najis kecuali darah haid.  Ibnu Taimiyah saja mengakui kenajisan darah. Berarti beliau ini wahabinya wahabi. 

Telah menjadi kesepakatan ulama bahwa darah itu najis. Ini beberapa referensinya:

1. Imam Nawawi berkata dalam kitab Al-Majmu' halaman 557, juz:

دَّلائل على نجاسةِ الدَّم متظاهرة، ولا أعلم فيه خِلافًا عن أحدٍ من المسلمين
"Dalil tentang kenajisan darah sangat jelas, dan aku tidak mengetahui adanya khilaf di kalangan ulama. Artinya ijma'."

2. Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata dalam kitab Fathul Bari, halaman 352, juz 1: 

الدَّمُ نجس اتِّفاقًا

"Darah itu najis secara konsensus (ulama)."

3. Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi halaman 221, juz 2:

الرابعة عشرة- قوله تعالى:" والدم" اتفق العلماء على أن الدم حرام نجس لا يؤكل ولا ينتفع به

"Telah sepakat seluruh ulama bahwa darah itu haram dan najis."

3. Ibnu Hazm berkata dalam kitab Maratibul-Ijma', halaman 19, juz 1 :
اتَّفقوا على أنَّ الكثيرَ مِنَ الدَّم- أيَّ دمٍ كان، حاشَا دَم السَّمَكِ وما لا يَسيل دمُه- نجسٌ

"Telah sepakat ulama bahwa darah yg banyak itu najis, darah apa saja, kecuali darah ikan dan darah binatang yg tidak memiliki darah yg mengalir." 

4. Ibnu Abdil-Bar berkata dalam kitab At-Tamhid, halaman 230, juz 22:

هذا إجماعٌ من المسلمين أنَّ الدَّم المسفوحَ رِجسٌ نَجِسٌ

"Ijma' bahwa Darah yg mengalir adalah najis."

5. Ibnu Taimiyah berkata dalam Syarah Umdatul-Fiqih, halaman 105, juz 1:

سُئل الإمام أحمد: القيح والدَّم عندك سواء؟ فقال: الدَّمُ لم يختلِفِ النَّاس فيه، والقَيحُ قد اختَلف النَّاس فيه

"Imam Ahmad Bin Hambal ditanya tentang perbedaan kenajisan darah dan nanah. Beliau menjawab: Kenajisan darah tidak diperselisihkan ulama. Sedang kenajisan nanah masih ada khilaf di kalangan ulama."

Muhammad Hafidh Al-bakrii
21 Juni 2019  · Dibagikan kepada Publik

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.