Kesombongan dan Fanatisme Kelompok Anti Mazhab

Kesombongan dan Fanatisme Kelompok Anti Mazhab - Kajian Medina
Kesombongan dan Fanatisme Kelompok Anti Mazhab

Orang-orang yang meributkan belajar Mazhab kepada ustadz atau guru diluar kelompoknya, khususnya kepada para guru atau ustadz yang berakidah Asy'ariyah, mereka ini kadang aneh sekaligus menggemaskan.

1. Bukannya mereka dikenal tak mau bermazhab alias anti Mazhab, kok malah meributkan orang yang mau belajar Mazhab. Mau belajar Mazhab ke siapapun ya urusan mereka yang mau bermazhab.

2. Apa mereka buta akan sejarah di mana ilmu ini dibawa oleh banyak para ulama Asy'ariyah. Sebutkan dalam bidang ilmu apa yang tak ada ulama Asy'ariyah yang berperan penting di dalam ilmu tersebut.

3. Apa lupa selagi mereka kecil, atau ketika bapak dan kakek mereka kecil belajar ngaji, belajar shalat, dan lainnya itu apakah kepada guru yang sesuai kelompok mereka atau diluar kelompoknya. Siapa yang berjasa kepada mereka apakah hanya dari guru sesuai kelompok mereka saja?

4. Apa Islam masuk di Indonesia ini disebarkan oleh orang-orang yang sesuai kelompok mereka saja?

Kesombongan kadang melahirkan sesuatu yang ajaib dan menggemaskan. Fanatisme kelompok kadang menjadikan kreatif dalam menghina dan merendahkan lawan, namun tidak kreatif dalam memuji dan mengakui kebaikan saudaranya meskipun berbeda kelompok dengannya.

Robi Maulana Saifullah
31 Mei 2020· 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.