Kapan Kiamat?

Kapan Kiamat? - Kajian Medina
Kapan Kiamat?

Sejak dulu salah satu misi para Nabi adalah mengingatkan manusia bahwa nanti di akhir dunia akan terjadi kiamat. Ini poin penting sebab kiamat adalah masa akhir fase dunia dan gerbang awal fase akhirat. Bila tak percaya kiamat, maka sama saja menolak keberadaan akhirat.

Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir tentu menjadi Nabi yang paling dekat dengan kiamat, ini beliau tegaskan berkali-kali. Tanda-tanda kiamat pun beliau jelaskan di berbagai kesempatan. Tapi tak pernah sekalipun beliau memberitahu kapan tepatnya kiamat tiba sebab beliau tak tahu. Bahkan Malaikat Jibril pun tak tahu. Beliau juga tak menjelaskan kapan tepatnya tanda-tanda besarnya, semisal Dajjal, Dukhan, terbitnya matahari dari barat, dan lain sebagainya terjadi.

Tapi sejak dulu selalu saja ada yang kerjanya menakut-nakuti seolah kiamat atau tanda-tanda besarnya akan terjadi sebentar lagi dalam hitungan tahun atau bahkan bulan. Malah ada yang berani memprediksi tahunnya meskipun sedikit. Mereka seolah sangat paham semua tandanya hingga berani memprediksi pada kisaran tahun sekian akan terjadi peristiwa ini atau itu yang Nabi sendiri tak pernah menyebutnya. Anehnya juga, orang-orang yang "kebelet kiamat" itu di masa modern ini biasanya cenderung menghubungkan segala hal dengan Freemasons atau Illuminati seolah keduanya merupakan bagian dari tanda kiamat (pasukan Dajjal).

Ah... saya simpel saja soal ini; Kalau adzan masih terdengar, masjid masih belum kosong, al-Qur'an masih dibaca dan dipelajari dan kajian para ulama masih ada di mana-mana, maka tak perlu menghiraukan pihak-pihak yang menakut-nakuti seolah Dajjal akan muncul atau kiamat akan terjadi sebentar lagi. Apalagi kalau mereka sampai menyebut perkiraan tahunnya, maka abaikan saja!

Abdul Wahab Ahmad bersama Syahid Fii Sabilillah.
14 April pukul 07.10 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.