Membungkam Ocehan : Sewaktu Kecil Nabi Rembes dan Dekil

Membungkam Ocehan : Sewaktu Kecil Nabi Rembes dan Dekil - Kajian Medina
MEMBUNGKAM OCEHAN : SEWAKTU KECIL NABI REMBES DAN DEKIL

Saya menulis masalah ini, bukan karena ingin membuat suasana semakin panas, atau sebab kebencian kepada oknumnya apalagi anti pati terhadap ormas Islam tertentu.

Karena menurut saya pribadi secara kasus, masalah ini bisa dianggap telah selesai.

Pertama karena yang bersangkutan telah meminta maaf, dan yang kedua saya yakin bahwa sebenarnya beliau tidaklah berniat untuk merendahkan apalahi menghina sang Nabi.

Lagian siapa yang mau dengan begitu dungu menghina Nabi, sambil seraya ngaku sebagai muslim apalagi da'i.

Kemungkinan sebabnya jika tidak karena keseleo lidah, keliru memilih diksi kata, atau kemungkinan lain referensi beliau yang salah terjemah. Saya sangat memaklumi karena siapapun pasti pernah mengalami hal serupa.

Tapi ketika kemudian muncul tulisan berseliweran yang sepintas nampak ilmiah, tapi ngawurnya na'udzubillah, terus dicopas kemana-kemana untuk membela, seakan-akan mengatakan Nabi kecilnya itu dekil, rembes, nggak keurus tidaklah salah, tentu ini tidak bisa dibiarkan.

Karena jangan sampai kesalahan yang sebenarnya bisa dimaklumi itu, justru merebak kemana-mana lalu mengancam sendi-sendi aqidah terutama hubungan umat dengan Nabinya sebab terus dibela dengan dicarikan pembenarannya.

Persis seperti cara terselubung kaum orientalis dalam menjatuhkan otoritas syariat khususnya hadits, diantaranya dengan melogikakan semua hal terkait mukjizat Nabi ﷺ. Isra Miraj misalnya, diartikan itu hanya perjalanan imajinasi.

Ujungnya jelas, Sepintas memuji dengan mengatakan bahwa Muhammad adalah pemikir besar dan orang yang cerdas. Lalu secara halus mereka menyamakan Nabi dengan para tokoh dan pemikir dunia lainnya !

Oke langsung saja kita jawab, mohon yang pro maupun kontra dibaca tulisan ini dengan kepala dingin. Ambil faidahnya jika memang ada, tapi jika dirasa isinya salah, tinggal dibantah dengan tulisan lainnya.

Saling koreksi itu tradisi keilmuan dalam Islam. Sedang caci maki dan umpatan, itu tradisi Abu Jahal, abu Lahab dan abu-abu lainnya, yang kemudian disini oleh Abu Janda Cs dilestarikan.

Tulisan "pembelaan" tersebut berisi klaim bahwa apa yang disampaikan oleh GM tidak salah karena ada rujukannya dalam kitab ulama, benarkah ?

1. Nabi lahir biasa saja, tidak ada cahaya (Rujukan : Nikmat al Kubra 'alal 'alam)

2. Tubuh Nabi saat kanak-kanak rembes dan dekil (Rujukan : Rakhiqul Makhtum)

3. Nabi tidak terlalu terurus ketika diasuh oleh kakeknya ( Rujukan : Kamil fi at Tarikh)

4. Mata Nabi saat dirawat kakeknya sakit mata (Rembes) dengan rujukan screnshoot dari kitab Nurul Abshor.

Berikut bantahan saya ... (Bersambung)

Ahmad Syahrin Thoriq
3 Desember (4 jam · )

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.