Bermula Dari Arab, Habib, Target Akhirnya Muhammad

Bermula Dari Arab, Habib, Target Akhirnya Muhammad - Kajian Medina
BERMULA DARI ARAB, HABIB, TARGET AKHIRNYA MUHAMMAD.

Musuh-musuh agama ini sangat paham bahwa umat Islam tidak akan mungkin bisa dihancurkan dengan cara menyerang langsung Nabi shalallahu'alaihi wassalam.

Karena bagi muslimin, apapun madzab dan golongannya. Bahkan aliran sesat sekalipun, akan sangat marah dan siap bersimbah darah untuk membela Nabi tercinta.

Karenanya yang mereka lakukan adalah melakukan tahapan-tahapan strategi yang sebenarnya usang tapi sangat mematikan. Sedikit demi sedikit menjauhkan umat ini dari kecintaan kepada Nabinya, tanpa sedikitpun mereka bisa menyadarinya.

Langkah pertama adalah membuat suatu masyarakat anti pati terhadap bangsa Rasulullah : Arab. Dibuat jargon menarik semisal Islam itu bukanlah Arab. Lalu berlahan menanamkan paham bahwa Islam kita lebih baik dari Islamnya orang Arab.

Jika rencana ini berjalan mulus, mereka akan naik ketahap selanjutnya. Menghembuskan kebencian kepada para keturunan Rasulullah : Habaib. Dicap bahwa mereka itu hanya pendatang. Sebaik apapun, tetap bukan asli pribumi.

Dikaburkan perjuangan dan jasa mereka untuk negeri ini, sambil sesekali diangkat data beberapa habib jika bermasalah dan dicari salahnya. Agar rasa cinta umat kepada dzuriat Rasulullah kian memudar dan berlahan musnah.

Jika ini berhasil, barulah mereka berani ketahap selanjutnya. Menyerang secara halus pribadi Rasulullah. seakan menyanjung, tapi sebenarnya menjatuhkan dan merendahkan beliau.

Seperti menyama-nyamakan Rasulullah dengan orang hebat lainnya dalam sejarah. Nampaknya manis, tapi sebenarnya sangat berbisa. Karena targetnya adalah : Sehebat apapun Muhammad, dia juga seperti manusia pada umumnya.

Bila itu sukses, mulailah pribadi Rasulullah diserang terang-terangan. Kehidupannya dijadikan lelucon. Rumah tangga dan pernikahannya dipertanyakan. Sunnah-sunnah beliau yang suci dikritisi dan dinilai hanya sebagai kebiasan manusia pada umumnya.

Pisau beracun itu pelan tapi pasti akan terus munghujam semakin dalam. Meruntuhkan inti kekuatan agama ini. Jika umat sudah berhasil minimal dibuat sudah tidak bangga lagi dengan Nabinya, maka tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang tersisa untuk umat Muhammad shalallahu'alaihi wassalam.

Maka jangan heran bila hari ini dan nanti penista agama dan peleceh kehormatan Rasulullah akan semakin berani dan menjadi-jadi.

Pilihannya kembali kepada kita, lekas mau sadar, atau terus hanyut dalam makar permainan kaum Kuffar. Hingga saatnya ketika kesadaran dan penyesalan itupun tidak akan berguna lagi.

Saat Islam tinggal sebuah nama yang terselib diantara paham atheis, Sekuler dan Liberal.

Wallahu a'lam.

Ahmad Syahrin Thoriq
12 Desember (18 jam · )

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.