Karena dicopas berkali-kali di status saya sebelum ini, maka komen mas ini saya angkat jadi status saja (meski sebenarnya bosan).
Di masa informasi berseliweran dengan mudahnya, ternyata masih ada juga orang islam yang seperti ini.
- Ada orang membaca al-Qur’an dan berdoa pada Allah di kuburan, dibilang menyembah kuburan. Seolah malaikat akan menyiksa orang yang ngaji di kuburan dengan berpedoman pada anggapan mas ini, bukan pada niat orang yang ngaji itu.
- Selama hidup, saya tak pernah menemukan ada non-muslim yang tahlilan dan maulidan. Bila ada, maka itu kabar gembira sebab mereka berpotensi masuk islam dengan itu. Jadi, tahlilan dan maulidan budaya kafir atau budaya islam? Jelas islam. Kalau tak percaya, ajak saja non-muslim melakukan itu, siapa tahu mau.
- Dia tak bisa membedakan antara larangan Syariat dan larangan gurunya sendiri. Syirik dan Riba memang dilarang syariat, tapi apakah semua jenis jimat, kredit di bank dan rokok juga terlarang? Ini beda soal dan menjadi ranah perbedaan pendapat sebab Rasulullah tak pernah menyinggungnya (kecuali jimat memang disinggung).
- Adakah yang menghalalkan zina? Saya kira tak ada muslim yang menghalalkannya. Kalau ada, maka murtad. Yang perlu dicatat, orang yang melakukan maksiat bukan berarti menghalalkan maksiat.
Andai belajar pada guru yang tepat, mempelajari fikih dengan metode yang tepat dan tak mengabaikan ushul fikih, maka tentu pola pikir semacam ini tak akan terjadi.
Sebagian orang mengira dakwah Aswaja melawan Wahabi hanya berdebat dengan sesama muslim dan berebut klaim kebenaran. Sepertinya mereka tak pernah bertemu orang model seperti di SS ini. Untuk itu kadang perlu yang seperti ini kita angkat agar jadi perhatian bersama.
Abdul Wahab Ahmad
12 jam ·
keterangan orang semacam ini :
akun facebook : Nanang Arif Bin Umar Mantawero
url facebook : https://www.facebook.com/nanang.arif.399041
#Abdul Wahab Ahmad