Ibnu Taimiyyah, tahukah anda siapa dan bagaimana keluasan ilmu Ibnu Taimiyah dan kekohoyan, kesenioran, dan ke ke ke lainnya?
Dengarkan dan renungkan baik baik, penjelasan beliau tentang arti syubhat yang begitu menakutkan karena menyambar nyambar bagaikan petir.
Beliau berkata:
الشُّبَهُ الَّتِي يَضِلُّ بِهَا بَعْضُ النَّاسِ وَهِيَ مَا يَشْتَبِهُ فِيهَا الْحَقُّ وَالْبَاطِلُ حَتَّى تَشْتَبِهَ عَلَى بَعْضِ النَّاسِ ؛ وَمَنْ أُوتِيَ الْعِلْمَ بِالْفَصْلِ بَيْنَ هَذَا وَهَذَا لَمْ يَشْتَبِهْ عَلَيْهِ الْحَقُّ بِالْبَاطِلِ
Syubhat yang menyebabkan sebagian orang jatu dalam kesesatan, adalah segala hal yang kebenaran padanya tersamarkan dengan kebatilan, sehingga kebenarannya benar benar samar dari sebagian orang. Adapun orang yang telah mendapat karunia ilmu yang luas, sehinga mampu membedakan antara kebenaran dari kebatilan, maka kebenaran tidak lagi syubhat (tersamarkan) dengan yang kesesatan. (Majmu' Fatawa 3/62)
Jadi, jangan jadikan syubhat yang sebenarnya adalah pengakuan diri anda pribadi tentang keterbatasan ilmu anda, sebagai senjata untuk menghujat atau membantah pendapat atau melabeli orang lain.
Sejatinya syubhat itu adalah label yang secara otomatis melekat di dahi anda, setiap kali anda menganggap ada syubhat yang harus dihindari, yang bisa jadi bagi orang lain apa yang anda anggap syubhat (samar) adalah terang benderang.
Bagaikan anda sedang sakit mata sehingga cahaya matahari yang terang benerang menyakitkan mata anda, di saat orang lain menikmati cerahnya sinar sang mentari.
Semoga menyadarkan, walaupun saya akhirnya juga harus menyadari bahwa status inipun adalah syubhat bagi anda bila anda gagal paham.
Dr Muhammad Arifin Badri
19 Oktober pukul 13.22 ·
#Dr Muhammad Arifin Badri