Al Hikam : Shalat

Al Hikam : Shalat - Kajian Medina
🔰 Al Hikam.

🥀 Shalat.

لمّا علم الحق منك وجود الملل لَوّن لك الطاعات وعلم مافيك من وجود الشرّه فحجرهاعليك فى بعض الاوقاتليَكون همّك اِقمامة الصلاةِلاوجودالصلاةِفماكلُّ مصَلٍّ مُقِيمٌ

”Allah ta’ala itu mengetahui bahwa engkau mudah bosan/jemu, maka Allah membuat bermacam-macam cara ta'at / ibadah dan Allah mengetahui bahwa engkau bersifat rakus (terlalu semangat), maka dalam beberapa waktu dilarang melakukan shalat, supaya Himmah (kemauan yang kuat) mu tertuju pada sempurnanya shalat (iqomatus-sholah) bukan sekedar shalat, sebab tidak semua orang yang shalat itu mendirikan shalat (iqomatus-sholah)”.
Allah berfirman: Wa-aqiimus-sholata (dan kamu semua supaya mendirikan shalat), dan Firman-Nya tidak: SHOLLUU (sholatlah kamu semua). Cara mendirikan Shalat (iqomatus-sholah) itu harus dengan menyempurnakan adab Shalat.
1. Adab lahir seperti: menjaga syarat-syarat, rukun-rukun dan sunnah-sunnahnya shalat.
2. Adab batin seperti: menjaga khusyu’ dalam shalat dengan menghadapkan hati hanya kepada Allah SWT, sehingga hati tidak mengingat sesuatu melainkan kepada Allah dan merasa bahwa shalatnya itu semata-mata karunia dari Allah.

Shalat dengan menyempurnakan adab ini yang akan menimbulkan bekas seperti bertambah baik budi pekertinya dan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
(INNAS-SHOLAATA-TANHAA ‘ANIL-FAKHSYA-I WAL MUNKAR).

الصلاةطهرة للقلوب من ادناس الذنوب واستفتاح لباب الغيوب

“Shalat itu sebagai penyucian / pembersih hati dari kotoran dosa dan untuk pembuka pintu ghaib”.
Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
"Sesungguhnya perumpamaan shalat itu bagaikan sungai yang mengalir di depan pintu rumah salah seorang, maka ia mandi di sungai itu tiap hari 5 kali, apakah masih ada sisa kotorannya ?".
Jawab Shahabat -radhiallahu ta'ala anhuma- : "Tidak ada sisa kotoran sedikitpun".
Maka Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda: "Demikian pula shalat 5 waktu yang menghapuskan dosa”.

Juga shalat sebagai pembuka pintu ghaib, sebab bila hati telah bersih dan selalu berhubungan dengan Tuhannya, pasti lambat laun akan terbuka baginya tirai / pintu ghaib.

الصلاة محل المناجاةومعدن المصافات تتسع فيهاميادين الاسرار وتشرق فيها شوارق الانوار

“Shalat itu itu sebagai tempat bermunajat kepada Allah SWT dan sebagai pembersih hati dari kotoran dosa dan di dalam shalat itu sebagai lapangan yang luas berbagai sir (ilmu ma’rifat) dan rahasia-rahasia Tuhan dan memancar terang padanya cahaya-cahaya ilmu ma’rifat”.
Allah SWT berfirman: “Aqimis-sholaata li-dzikrii. ( Dirikanlah/tegakkanlah sholat itu untuk dzikir ingat kepadaKu”)
Sesungguhnya seorang hamba bila ia berdiri shalat, maka Allah SWT membukakan untuknya tirai hijab dan langsung dihadapinya, dan berdiri tegak para malaikat dari atas bahunya hingga langit, mengikuti shalatnya dan mengaminkan do’a nya.
Dan seorang yang shalat itu ditaburi rahmat dari langit hingga ubun-ubun kepalanya.
Dan dipanggil oleh suara: Andai kata orang yang munajat ini mengetahui siapakah yang diajak bicara, maka tidak akan berhenti shalatnya, dan sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka untuk orang yang shalat.
Dan sesungguhnya Allah SWT membanggakan barisan orang-orang yang shalat dihadapan malaikat-Nya.

Muhammad bin Ali At-Tirmidzi berkata: Allah telah memanggil orang-orang yang bertauhid supaya shalat 5 waktu, karena rahmat kasih kepada mereka, dan menyediakan berbagai macam hidangan, supaya seorang hamba bisa merasakan pada tiap-tiap bacaan dan gerak itu karunia pemberian-Nya, maka gerakan itu bagaikan makanan, dan bacaan itu bagaikan minumannya.
Dan hidangan itu disediakan oleh Allah SWT tiap hari 5 kali, supaya tidak ada lagi sisa kotoran ataupun debunya.
Dalam kitab Taurot disebutkan: Hai anak Adam, jangan malas untuk mendirikan shalat dihadapan-Ku sambil menangis, maka Aku-lah Allah yang telah mendekat dari hatimu, dan karena ghaib engkau telah dapat melihat cahaya-Ku.

علم وجود الضعف منك فقلل اعدادها وعلم احتياجك الى فضله فكثرامدادها

”Allah telah mengetahui kelemahanmu, maka Allah menyederhanakan bilangannya (asalnya 50 waktu menjadi 5 waktu) dan Allah mengetahui bahwa engkau itu sangat berhajat, maka Dia memperbanyak/melipat gandakan Asror dan pahalanya”.
Allah itu mengetahui kalau hamba itu butuh sekali anugerah dari-Nya, maka Allah memperbanyak asrornya shalat, yakni Allah memperbanyak anugerah berupa ilmu dan makrifat didalam hatinya.

Disarikan dari Al Hikam (Syaikh Ibnu Atha'illah as-Sakandari -rahimahullah-).

Wallahu ta'ala a'lam bisshowabb.

Feri Hendriawan
30 September pukul 18.49 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.