Kemarin dikirimi note ini oleh salah satu ketua DPD di wilayah Sulbar. Menurutnya, 'tetangga' lagi massif menyebarkannya kepada kader-kader baru utamanya anak muda. Kelompok ini seolah tak ada hentinya mencegah dari yang ma'ruf. Saat orang² lagi semangat²nya belajar agama, belajar berhijab, mereka datang meracuni fikiran orang dengan fitnah dan syubhat. Note ini misalnya, isinya syubhat dan fitnah...
Demonstrasi itu persolan ijtihadiyah. Hukumnya bergerak mengikuti kondisi dimana ia dihukumi. Beda cara kita memperlakukan hukum demonstrasi di negara monarkhi yang memang melarangnya, dan di negara demokrasi yang justru difasilitas oleh negara sendiri. Apalagi pemilu yang bahkan menjadi agenda negara dan pemerintah. Lagipula, 'salafi' ini sok taat pemerintah, koq ikut pemilu saja tidak mau? Yang tidak taat, kalian dong? Koq nunjuknya ke kiteee..? 😆😆
Soal Tauhid Hakimiah gini...
Pembagian tauhid itu bukan persoalan tauqifiyah (paten), tapi ijtihadiyah. Makanya ada ulama yang membagi tauhid menjadi 2,3 bahkan sampai 4. Yang pokok bukan pada berapa pembagianya, tapi pada substansinya. Ribut karena pembagiannya adalah kejumudan. Bagaimana dengan Tauhid Hakimiyah? Di Wahdah tak pernah disebutkan. Silakan cek mawad tarbiyah yang ada. Meski begitu, saya pribadi tidak mempermaslahkan itu sebab kontenya masuk pada uluhiyah Allah.
Urusan ribut-tibut, 'Salafi' ini memang tak ada matinya. Segala hal disoal sampai pada hal-hal remeh semisal absen tarbiyah. Mereka tak bisa berbeda pendapat dengan orang lain. Mereka selalu ribut pada persoalan-persoalan khilafiyah. Berbeda sedikit ributnya sudah sampai ke ufuk. Ngaku Ahlussunnah Wal Jamaah tapi doyan menikam ukhuwah.
Kasihan...Capee' deeh..!!
M Yamin Saleh
15 September pukul 06.12 ·
#M Yamin Saleh