Mengapa Penting Untuk Berakidah Asy'ariyah/Maturidiyah?

Mengapa Penting Untuk Berakidah Asy'ariyah/Maturidiyah? - Kajian Medina
Mengapa Penting Untuk Berakidah Asy'ariyah/Maturidiyah?

Oleh: Abdul Wahab Ahmad

Sebab Asy'ariyah dan Maturidiyah adalah seperti jalan raya satu arah. Di dalamnya ada banyak orang dan ada juga banyak perbedaan dalam detailnya. Tapi semua mengarah pada satu tujuan yang sama dan tak ada ceritanya saling nabrak dan saling menyesatkan gegara perbedaan pendapat. Karena itulah ulama yang mendeklarasikan dirinya sebagai Asy'ariyah/Maturidiyah biasanya enak bila membahas ikhtilaf soal akidah, tak ngegas meski dia sendiri tak sependapat, kecuali ketika berhadapan dengan ahli bid'ah yang hanya paham bahasa ngegas.

Selain itu, tak ada ceritanya Asy'ariyah-Maturidiyah anti terhadap pengetahuan sains yang sudah terbukti benar. Justru sains adalah salah satu senjatanya, di samping al-Qur’an dan hadis. Jadi takkan nemu pendapat semisal: "Bumi itu datar, kalau tak mempercayai ini maka kafir", dan semacamnya yang membuat kita mengernyitkan dahi.

Tak ada juga ceritanya menjelaskan akidah bertentangan dengan akal sehat sebab diyakini bahwa akal sehat pasti klop dengan akidah yang benar dari sumber terpercaya. Karena itu, di dalamnya tak didapat penjelasan yang kontradiktif yang ditutup dengan kata "pokoknya begitu tak usah tanya lagi tapi imani saja seperti orang terdahulu" seperti doktrin para penyembah berhala pada anaknya yang bertanya kenapa menyembah patung?.

Apakah hanya yang mengaku Asy'ariyah dan Maturidiyah yang selamat? Tentu tidak. Boleh saja berada di luar itu dan bahkan sama sekali tak masalah bila tak kenal nama Asy'ariyah atau Maturidiyah sekali pun. Bahkan bila mengkritik Asy'ariyah dengan sangat kejam sebab kena hoax, seperti Imam Ibnu Hazm misalnya, itu pun tak ada ulama Asy'ariyah yang menyebutnya sesat selama pakem akidahnya masih sama. Beda dalam hal detail bukanlah masalah vonis surga atau neraka, hanya masalah benar atau salah. Asy'ariyah dan Maturidiyah hanya sekedar nama madrasah keilmuan, bukan golongan eksklusif yang merasa memonopoli surga.

Abdul Wahab Ahmad
3 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.