نخلع جميع البدع الا بدعة لها اصل في الشرع كجمع عمر التراويح جماعة وكجمع المصحف وجمع ابن مسعود أصحابه على القصص كل خميس ونحو ذلك فهذا حسن
"Kami melepas seluruh bid'ah kecuali bid'ah yang memiliki landasan [dasar] dalam syariat, seperti yang dilakukan Umar yang menghimpun jama'ah tarawih, menghimpun mushaf, Ibn Mas'ud yang membut majlis untuk kawan-kawan dia setiap kamis dengan agenda pembacaan kisah, dan yang sama dengannya. Dan ini adalah [bid'ah] yang baik"
[Ad-Durar as-Saniyah V/103]
Hidayat Nur
3 Agustus pukul 05.17 ·
Komentar :
Diydi Sulaiman : Boleh diskrinsot gus kitabnya🙏
Ahmad Halimy : Setahu saya isu utama wahhabi awal adalah soal ubbadul qubur enggih Yai? Bukan soal tawassul, taqlid, hadits dloif dan bid'ah.
Apa benar Yai?
Hidayat Nur : Inggih, tapi akhirnya nyerempet tawassul dan tabarruk
Zulfikri Kuala : Kalo kita kaji2 lagi memang seperti ada perbedaan mendasar antara Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab dgn mengaku pengikutnya...Seperti masalah madzhab misalnya...
Muhammad R. Ridho : Isu Wahabi stahu saya paling utama dgn para Sufi yai karena dianggap perkara Ushul dalam agama
Sdangkan dgn Asy'ariyah lbih mlanjutkan perseteruan antara syaikh ibn Taimiyah dan Hanabilah dengan ulama Asyari
Klo masalah madzhab sprtinya Wahabi bnyak yg bermadzhab Hanabilah bhkan di Yaman madzhab Syafiiyah
Nah yg kenceng masalah bid'ah nya yg serupa dengan syaikh Al Albani
Hidayat Nur : Muhammad R. Ridho Bukan, tapi masalah tabarruk dan tawassul. Akhirnya nyerempet ke yang lain
Arie Pri Pribady : Izin shave guruu
Bambang Wahyudi : Leres Mbah yai
Kaisar Hasyim Aladeled : Nyimak
Ardha Topan : Soalan utama aswaja wahabi ya di isu tawassul n tabarukan mbah..
R.M. Rizki Lazuardi : Nyimak
Muhammad Afdhol El-Wasathi : Bismillaahi. Setau saya kelompok/kemunitas Salafy tidak pernah menyandarkan seluruh rujukan fiqhinya hanya kpd syaikh Muhammad bin 'Abdil Wahhab saja,
walau mereka mengaku cinta kepada Syaikhnya.
Sama seperti kita-kita yang mengaku pencinta imam al- syafi'i tetapi tidak mengikuti seluruh paham beliau.
Hidayat Nur : Muhammad Afdhol El-Wasathi Beda, Ustadz. Kalau mereka khan mencela pembagian bid'ah sambil menyesat2kan. Kalau Syafi'iyyah bisa menghormati khilafiyyah
Muhammad Afdhol El-Wasathi : Bismillaahi. Yang ini isykalnya sebagian oknum dari mereka ustadz.
Hidayat Nur : Muhammad Afdhol El-Wasathi Oknum tapi banyak sekali lho Tadz.Sembunyikan atau
Hidayat Nur : Bahkan mayoritas. Cuba Antum tunjukkan satu saja ulama Salafi yang menerima bid'ah hasanah.
Muhammad Afdhol El-Wasathi : Bismillaahi. Oknum seember kayaknya ustaaz. Hehehe
Muhammad Afdhol El-Wasathi : Bismillaahi. Begini Ustaadz, Saya pernah Dialogh dgn ketua DPW salah satu ormas yang mewakili kemunitas yang menolak akan adanya bid'ah hasanah, Mereka pada haqiqatnya menerima contoh2 bid'ah hasanah menurut versi kita-kita ini, bedanya mreka memberi istilah Al-mashahah wal-Mursalah.
Hidayat Nur : Muhammad Afdhol El-Wasathi Lha itu, ternyata cuma beda istilah saja
Ahmad Ys : Nyimak
Cak Rofiq AsSafanjany : Ternyata..
Kholil Asr Kholil : Ijin save dan share
Tsabit Abil Fadhil : Mereka merasa lebih alim dari pada syaikhnya sendiri
Warlesh Asy Syifa : Saya dulu pernah debat dg salah satu oknum dr mereka yai, kemudian saya bawakan pernyataan ulama mereka sebagaimana yg terposting diptofil yai. Trus jawaban mereka yai yg bikin saya ngekek, mereka menuqil qaul imam 'ali karamallaah wajhah " unzur maa qaala walaa tanzur man qaala".
Saya jawab "lah piye toh, masak ulama kalian diperlakukan seperti itu? Ntar ga berkah ilmu kalian... Dan seperti biasa keluar kata2 pamungkas mereka dan berujung dg kabyuuuurrrr....
Tsania Aqilah : Pak Kyai tanya di luar kontek...apa boleh belih arisan yg mestinya dapat 3.5 juta di beli 3 juta ...karna yg punya arisan butuh akhirnya di jual dgn rugi 500 rb
Hidayat Nur : Tsania Aqilah Tidak boleh, karena uang 3.5 juta belum diterima [menjual sesuatu yang belum dimiliki] dan ada jual beli uang [riba]. Solusinya, hutang saja 3 juta dan nadzar jika nanti dapat arisan akan dibayar dan sedekah 500 ribu.
Tsania Aqilah : Hidayat Nur Matur suwon Kyai atas jawabannya
Muhammad Rifqi Arriza : Hidayat Nur nek ngoten, nazarnya di hati pribadi saja, tdk usah disampaikan kpd pemilik uang (arisan)?
Praktiknya kan kebalik yai, syarat tsbt disampaikan oleh sahibul mal.
Muhammad Hamam : Muhammad Rifqi Arriza mosok bisa? sejak kapan nazar cuma dibatin aja? hukum dikenai ketika ada wujud nyata...
hal hal yg tak bisa diketahui wujudnya tak busa dikenai hukum.
kayaknya gitu, gimana nih pak yai?
Miqdam Zakariya : Hidayat Nur apakah harus nadzar ???
Muhammad Hamam : okey okey, kalau dilihat kita fatawa ibnu taimiyyah ternyata dia juga pengagum syekh abdul qodir jailani, bahkan doa2 syekh abdul qodir juga dia sukai. padahal abdul wahab juga merujuk pada ibnu taimiyyah.
kalau kembali kepada sejarah wahabi, ternyata para pentolan berdirinya saudi ini punya keterkaitan misi2 negara2 eropa dan zionis untuk melemahkan islam.
mereka memandang bahwa kekuatan islam berakar pada kekuatan ruhaniyyah yang berwujud hubbullah, hubbur rosul, tawasul, tawajuh, taat mursyid , yang semua itu digawangi oleh para mursyid2 tarekat. di indonesia aja banyak guru2 mursyid dan kyai pesantren yang jadi pejuang. sehingga mereka ingin memutus hubungan antara umat dengan penerus nabi secara batin, dan akhlak.
maka disusunlah gerakan wahabi yang tujuannya menjauhkan umat secara ruhani kepada para mursyid ini dengan tuduhan sesat. makin lama gerakan ini semakin merembet ke berbagai persoalan seperti apakah sampai pahala bacaan ayat kepada mayyit.
kesimpulan ini bukan dari saya pribadi, tapi dari mursyid tarekat idrisiyyah tasikmalaya, selain itu ada juga video di internet yang membahasa hal ini, wahabi gerakan menghancurkan islam dari dalam.
#Hidayat Nur